MALANG – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, M Nur Fuad Fauzi mengungkapkan, sejumlah tiga desa dilaporkan mengalami kekeringan saat musim kemarau ini.
“Sampai hari yang terlaporkan mengalami kekeringan, dan kekurangan air bersih ada dua titik, dan sudah kita tangani. Yakni, di Dusun Desa Klampok Sari Singosari, dan di Dusun Gunung Kunci Desa Jabung,” terang Nur Fuad Fauzi, dikonfirmasi, Rabu (6/9/2023) sore.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga mendapati laporan kekeringan di wilayah kecamatan Sumbermanjing Wetan. Yakni, di wilayah Kedungbanteng dan Sumberagung.
“Saat ini tengah kita lakukan survei laporan kekeringan tersebut, untuk pemenuhan kebutuhan airnya,” kata Fuad.
Dikatakan, kondisi kekeringan ini karena kemarau panjang adanya badai El Nino. Akibatnya, debit air di sejumlah wilayah tersebut mengecil, dan tidak bisa dimanfaatkan warga masyarakat sekitar.
Untuk wilayah rawan kekeringan sendiri, menurutnya ada di 18 titik desa, yang tersebar di sembilan wilayah kecamatan. Titik rawan kekeringan air bersih ini, lanjutnya, berdasarkan dengan yang terjadi saat musim kemarau pada 2019 lalu.
“Kekeringan terjadi karena debit airnya yang berkurang, sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan air bersih warga setempat. Paling parah, terutama di wilayah Malang selatan. Makanya, kita lakukan pengiriman air ke dua wilayah tadi,” jelas Fuad.
Sejauh ini, lanjutnya, untuk mengatasi masalah kekeringan sudah diupayakan pembuatan sumur bor maupun proyek SPAM PDAM. Menurutnya, upaya pemkab Malang ini cukup berhasil mengatasi permasalahan kekeringan di beberapa wilayah.
Untuk bantuan penyediaan air bersih, kata Fuad, sejauh ini BPBD mengandalkan tiga armada mobil tangki dengan kapasitas lima ribu liter/unit.
Meski demikian, lanjutnya, jika kebutuhan air lebih besar dan eskalasi dampak kekeringan meluas, maka bisa diperbantukan armada mobil tangki air dari pihak lain.
“Pak Bupati sendiri sudah menerapkan tanggap darurat, maka bisa kita kerahkan bantuan sumberdaya lain untuk kebutuhan air. Di Perumda Tirta Kanjuruhan ada 5 unit, PMI 1 unit, PU Cipta Karya 1 unit, di Polres juga ada, jika kita membutuhkan,” pungkasnya. (Choirul Amin)