Malang Post – Kebakaran hutan Gunung Arjuno di wilayah Kota Batu terus meluas. Hingga hari ke empat, kebakaran hutan itu masuk ke wilayah kota ini. Total luasan lahan hutan yang terbakar sudah mencapai 907 hektare.
Seperti diketahui, sejumlah desa di Kota Batu masuk dalam kawasan lereng gunung setinggi 3.339 mdpl itu. Mulai dari Desa Bulukerto, Sumbergondo, Tulungrejo dan Sumberbrantas.
Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu menyatakan, per Selasa, (5/9/2023) siang titik api berada di dua titik koordinat. Pertama di koordinat S 7.740700 derajat dan E 112.558320 derajat. Lalu di titik koordinat S 7.770000 derajat dan E 112.570000 derajat.
“Untuk memadamkan api tersebut, kami telah melakukan sejumlah upaya. Yakni melakukan upaya pemadaman darat maupun udara. Pemadaman melalui udara dilakukan dengan cara water boombing,” ujar Agung Sedayu.
Pihaknya juga telah melakukan penetapan SK Status Tanggap Darurat Bencana Kebakaran Hutan Gunung Arjuno di Wilayah Kota Batu. Bernomor 188.45/269/KEP/422.012/2023 oleh PJ Walikota Kota Batu.
Untuk pemadaman api dari jalur darat, pihaknya telah memberangkatkan tim gabungan penanganan kebakaran hutan dan lahan Gunung Arjuno. Melalui jalur pendakian Brakseng, Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji.
“Total ada 63 personil yang kami berangkatkan lewat jalur tersebut. Kemudian melalui jalur Pura Luhur Giri Arjuno, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, total ada enam personil yang diberangkatkan,” beber Agung.
Sebelum diberangkatkan, personil gabungan itu terlebih dahulu dilakukan pengecekan kesehatan. Dilakukan oleh tim dari Dinas Kesehatan Kota Batu dan PMI Kota Batu. Tim gabungan itu terdiri dari BPBD Kota Batu, Tahura R Soerjo, TNI/Polri, Perhutani, organisasi relawan dan lainnya.
“Kami juga terus melakukan koordinasi dengan BNPB, BPBD Jatim, TNI, Polri dan Tahura R. Soerjo di Posko Darurat Kaliandra, Kabupaten Pasuruan. Selain itu kami juga melakukan koordinasi helipad, bersama BPBD Kabupaten Malang dan Pimpinan Al Hikmah Boarding School. Untuk penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan Gunung Arjuno Kota Batu,” papar dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, kebakaran hutan Gunung Arjuno pertama kali terjadi pada Sabtu, 26 Agustus 2023 sekitar pukul 22.00 WIB. Terjadi di Bukit Budug Asu, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Kemudian sehari berselang, yakni pada Minggu, 27 Agustus sekitar pukul 16.30 WIB, api merembet ke wilayah Kabupaten Pasuruan. Kemudian terus meluas hingga wilayah Kota Batu pada 1 September 2023.
Kebakaran hutan itu terus meluas karena sejumlah vegetasi mengering akibat kemarau panjang, sehingga sangat mudah terbakar. Kondisi itu diperparah dengan hembusan angin yang cukup kencang, sehingga api sangat cepat merembet.
Dalam peristiwa tersebut, sejumlah vegetasi di hutan Gunung Arjuno hanus terbakar. Seperti cemara gunung, ilalang dan semak belukar. Diduga kebakaran hutan itu disebabkan karena ulah pemburu liar.
Akibat kebakaran hutan itu, berdampak pada kerusakan ekosistem dan keanekaragaman hayati di wilayah Gunung Arjuno. Diantaranya matinya flora dan fauna di wilayah hutan Tahura R. Soerjo, kerusakan lingkungan dan hilangnya kesempatan ekonomi sosial wisata Pendakian Gunung Arjuno.
Sementara itu, Kepala UPT Tahura R. Soerjo, Ahmad Wahyudi melalui surat resminya, menutup sementara seluruh aktifitas wisata alam. Mulai dari pendakian Gunung Arjuno-Welirang, Gunung Pundak, Bukit Watu Jengger, Bukit Semar, Bukit Cendono dan Pemandian Air Panas Cangar. (Ananto Wibowo)
“Penutupan ini dilakukan hingga batas waktu yang tidak ditentukan,” tandasnya. (Ananto Wibowo)