Malang Post – Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang, adalah fakultas kedokteran pertama yang berdiri di lingkungan perguruan tinggi Nahdlatul Ulama di Indonesia.
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang, telah mendapatkan status akreditasi B dari BAN-PT (2011) dan LAM-PTKes (2016).
Saat ini terdapat tiga program studi di Fakultas Kedokteran. Yaitu S1 Kedokteran, S1 Farmasi dan S1 Administrasi Rumah Sakit.
Terakhir Program Sarjana Program Studi (Prodi) Administrasi Rumah Sakit, yang rencananya akan di buka di semester ini. Pendafataran calon mahasiswa Prodi Administrasi Rumah Sakit ini masih dibuka hingga 9 September 2023.
Pembukaan prodi baru tersebut, ditandai dengan terbitnya Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nomor 565/E/O/2023 tentang izin pembukaan Program Studi Administrasi Rumah Sakit.
Dalam kesempatan ini, Rektor Unisma Prof. Dr. H. Maskuri M.Si, secara daring, Jumat (1/9/2023) menyampaikan, Prodi Administrasi Rumah Sakit merupakan prodi yang baru saja lahir dan langsung diminta menerima mahasiswa baru.
“Administrasi rumah sakit menjadi suatu hal yang sangat penting dalam pengembangan rumah sakit. Khususnya administrasi perkantoran, untuk meningkatkan sistem komunikasi,!hingga layanan yang dibangun agar menjadi rumah sakit rujukan yang bertaraf dan dikelola secara profesional,” tegasnya.
Dengan hadirnya prodi baru ini, Maskuri berharap akan menambah daya dorong Unisma, untuk melesat lebih maju sebagai perguruan tinggi yang berorientasi global.
“Dengan begitu, saat ini Fakultas Kedokteran kita punya tiga prodi. Yakni Prodi S1 Kedokteran, S1 Farmasi dan S1 Administrasi Rumah Sakit. Ini akan menjadi proram baru yang akan menjadi salah satu prodi unggulan di Unisma,” tandasnya
Di satu sisi, dr. Rahma Triliana MKes., PhD., menambahkan, karena masih awal target calon mahasiswa baru (camaba) di prodi ini adalah 50 orang.
Dekan FK Unisma yang dikenal ramah ini juga berharap, lulusannya nanti bisa menjadi administrator handal dalam menangani keuangan, rekam medis, manajemen logistik dan jadi komunikator kebijakan dan ide-ide agar rumah sakit bisa berkembang besar.
Bisa juga jadi periset untuk budaya dan administrasi rumah sakit. Untuk gelar S1-nya nanti adalah S ARS. “Ada rencana ke depan akan membuka S2 Manajemen Rumah Sakit. Tapi S1 dulu saja,” jawab Rahma.
Targetnya pada tahun ketiga akan melakukan kerjasama dengan berbagai rumah sakit yang menjadi mitra FK Unisma. Untuk menjaring camaba, 20 pendaftar akan mendapat potongan DPP 40 persen.
“Sedangkan biaya kuliah atau SPP-nya menggunakan SPP non kedokteran,” jelasnya
Sementara untuk pendaftar di prodi ini, masih terbuka untuk lulusan SMA jurusan IPA, IPS, MA, SMK dengan maksimal lulusan 2019.
“Kami ingin lulusan yang fresh graduate. Tapi tidak menerima untuk lulusan kejar paket C,” imbuhnya.
dr. Rahma menambahkan, Prodi Administrasi Rumah Sakit ini memiliki berbagai keunggulan. Pertama, SDM yang mumpuni.
Sedikitnya, ada lima dosen dengan kompetensi linier, sementara tenaga dosen Prodi Administrasi Rumah Sakit Unisma dipastikan memiliki gelar dokter dan magister administrasi rumah sakit atau magister manajemen rumah sakit.
Artinya, tenaga ajar yang disiapkan tidak hanya akademisi tapi juga praktisi dengan banyak pengalaman. Dengan begitu, mahasiswa akan mendapatkan experience berbeda. tandasnya (M Abd Rahman Rozzi)