
Tetes air mata langsung terlihat dari mata Ginanjar Wahyu Ramadhan. Ketika di menit ke-13, pemain berusia 19 tahun itu mampu menjebol gawang Bhayangkara FC, yang dikawal Awang Setho Raharjo.
Gol perdana bagi pemain pinjaman dari Persija itu, membuat Arema FC unggul 1-0. Saat dijamu Bhayangkara Presisi FC, di Stadion Patriot Candra Bhaga, Bekasi. Pada pekan ke-11 Liga 1 musim 2023/2024, Jumat (1/9/2023) malam ini.
Wajar jika Ginan -panggilan akrabnya- langsung menangis. Itu adalah gol yang dia harapkan, saat harus ‘dibuang’ Persija. Kemudian berjuang untuk mendapatkan posisi di Arema FC.
Bermula dari umpan terobosan Pablo Angle Ariel Lucero, yang bisa disambut Dedik Setiawan di sektor kiri pertahanan Bhayangkara FC.
Mendapat pengawalan ketat, Dedik menyodorkan bola ke Muhammad Rafli, yang saat itu berada di depan gawang. Dengan tandukan, Rafli mencoba menjebol gawang Bhayangkara.
Tetapi tandukannya berhasil diblok. Menjadi bola liar, tetapi masih berhasil dikuasai Rafli. Melihat Ginanjar merengsek maju, Rafli langsung memberikan umpan di area kosong. Hanya dengan tendangan pleasing, bola itu menuju ke pojok kiri gawang Bhayangkara. Sementara Awang sudah dalam out of position.
Melihat bagaimana Arema FC menguasai pertandingan hingga menit ke-13 tersebut, sebenarnya memang terjadinya gol hanya menunggu waktu.
Bagaimana tidak, sekalipun bertindak sebagai tim tamu, namun Singo Edan justru tampil begitu dominan.
“Arema tidak terlihat seperti tim tamu. Bahkan mereka seperti bermain di kandang sendiri. Mereka benar-benar menguasai pertandingan,’’ ujar Supriyono, komentator dalam pertandingan yang disiarkan langsung tersebut.
Baru setelah gol itu terjadi, pemain asuhan Emral ini mulai bangkit dan mencoba untuk merebut penguasaan bola.
Beberapa kali gempuran-gempuran Bhayangkara terjadi. Utamanya melalui sektor kanan pertahanan Arema FC. Mengandalkan sang striker timnas Indonesia, Dendy Sulistyawan dan Crislan Henrique da Silva de Sousa.
Tetapi Arema yang tidak mau terpancing, bisa meredam gempuran itu. Rotasi dari pola menyerang ke bertahan, benar-benar cukup menjadikan kokohnya pertahanan Arema FC.
Penampilan empat pemain belakang Arema FC, yang semalam turun dengan formasi 4-4-2, juga masih cukup sulit ditembus.
Selain itu, lagi-lagi reflek yang dipertunjukkan kiper Julian Garcia Schwarzer, membuat bola-bola sulit dan membahayakan gawang Arema FC, berhasil dihalau.
Paling tidak ada tiga penyelamatan gemilang dilakukan kiper Filipina itu. Semuanya karena pembacaan arah bola yang sangat bagus. (Ra Indrata)