Malang Post – Peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP), angkatan VI dan VII. Sebanyak 70 orang pejabat eselon IV, dari berbagai perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Malang. Dituntut siap menjadi pemimpin perubahan di masa mendatang.
“Setalah kita godok selama empat bulan lamanya lewat PKP. Mengikuti materi pelajaran in class dan off class serta seminar akhir (pembuktian). Penutupannya dilaksanakan oleh Bapak Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji,” ungkap Kepala BKPSDM Kota Malang, Totok Kasianto, di hotel Aria Gajayana Malang, Senin (28/08/2023).
Ditambahkan oleh Kabid Pengembangan Kompetensi dan Fasilitasi Profesi, BKPSDM Kota Malang, Feri Andriyono. Materi in class diantaranya ada wawasan kebangsaan, kedisiplinan, kepemimpinan, dan banyak lagi lainnya.
“Peserta juga melakukan kegiatan studi lapangan ke Yogyakarta selama empat hari. Ditambah lagi, pelajaran off class berupa seminar rancangan. Dilanjutkan dengan seminar akhir (pembuktian). Apa yang sudah dirancang dan diprogramkannya,” tambah Feri kepada Malang Post.
Terpenting lagi, menurutnya, apa yang sudah dirancang dan diprogramkannya. Dipresentasikan sekaligus mewujudkan dengan pembuktian secara praktikum. Berapa point yang sudah dipresentasikan atau diprogramkannya.
“Kami tidak ingin peserta sekadar bisa mempresentasikan atas program-programnya. Tapi juga harus bisa membuktikan (praktek). Diwujudkan saat giat di seminar akhir,” jelasnya.
Sementara, Kepala BKPSDM Jawa Timur, Ramliyanto menuturkan, berbicara secara materi yang diberikan kepada peserta tentunya banyak sekali. Akan tetapi, pada intinya peserta nantinya kaya akan inovasi untuk bisa dikembangkan di dinasnya.
“Terpenting, peserta ketika kembali ke dinasnya mampu memberikan pelayanan terbaiknya ke masyarakat. Kinerjanya lebih produktif dan prima. Goal-nya adalah melahirkan kepemimpinan yang siap menjadi pemimpin perubahan,” tuturnya.
Beda halnya, yang disampaikan Wali Kota Malang dalam pengarahannya saat menutup acaranya PKP 2023 angkatan VI dan VII di Hotel Aria Gajayana Malang.
Wali Kota Sutiaji banyak menyampaikan pesan moral penting. Diantaranya, siapapun berkeyakinan tidak mampu melakukan satu tujuan. Selamanya bakal tidak akan bisa.
“Demikian halnya, bagi seorang mampu melakukannya, yang penting siap dulu. Perkaranya nantinya seperti apa kelanjutannya, kita sambil berpikir mencari cara bagaimana menyelesaikannya,” kata Sutiaji.
Hal lainnya, menurutnya, adalah tentang perilaku dan kedisiplinan seorang. Kurangnya kedisiplinan seorang, bakal mempengaruhi pada diri orang itu sendiri. Kepribadiannya akan dipertanyakan oleh orang lain.
“Menyebabkan diri kita akan kurang dihargai oleh orang lain. Kedisiplinan seorang hendaknya tidak boleh dipengaruhi dengan alasan apapun,” tegasnya.
Perbuatan seorang pemimpin merupakan contoh perilaku bakal ditirukan bawahannya. Jika perbuatan itu positif, tentunya berdampak positif. Tapi jika berbuat negatif, pastinya menjadi masalah besar.
“Karena sosok kepemimpinan kita menjadi uswah (suri tauladan) bagi bawahan. Bertujuan bisa memberikan dampak positif dan bisa berprestasi,” imbuhnya. (Iwan – Ra Indrata)