Malang Post – Kehadiran pelatih baru Arema FC, Jose Fernando Martins Valente, langsung membuahkan hasil. Yakni kemenangan perdana di Liga 1 musim 2023/2024.
Senin (28/8/2023) sore di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Persikabo 1973 menjadi korban perdana polesan pelatih Portugal ini.
Tim berjuluk Laskar Padjajaran ini, kalah tipis 0-1 dari Arema FC, di pekan ke-10.
Padahal di laga perdananya, Fernando Valente tidak bisa menurunkan formasi terbaiknya. Tercatat tujuh pemain tidak bisa tampil, dengan berbagai alasan.
“Pertama, saya ingin mengucapkan selamat kepada tim saya.”
“Saya pikir semua pemain, suporter, staf dan manajemen yang ada di Kota Malang, layak untuk mendapatkan kemenangan hari ini,” ujar Fernando Valente, dalam sesi jumpa pers usai pertandingan.
Bahkan Fernando Valente mengakui, sebelum pertandingan Arema FC punya beberapa masalah dengan pemain.
Tetapi mereka bisa menunjukkan bahwa di tim ini, semua pemain adalah penting. Sehingga dalam pertandingan lawan Persikabo 1973, Arema FC bisa mengontrol pertandingan.
“Kita membuat sebuah pertandingan yang bagus. Kita bikin gol dengan sangat bagus. Dan kita punya banyak kesempatan untuk bikin gol lagi. Kita juga bisa kontrol lawan, sehingga lawan tidak punya banyak peluang,” sebut pelatih 64 tahun ini.
Namun Fernando Valente tidak mau cepat berpuas diri. Dia menyebut, Arema FC masih banyak melakukan kesalahan.
Karenanya, sebut dia, meski Arema FC sudah mendapatkan kemenangan, Dendy Santoso dan kawan-kawan masih harus banyak belajar untuk pertandingan berikutnya.
“Agar kita lebih bisa lebih konsisten lagi, hingga kita bisa memecahkan masalah dalam sebuah pertandingan.”
“Ini adalah awal dari proses dan kita butuh waktu. Meski kita tidak punya banyak waktu,” tegasnya.
Itulah sebabnya, ketika di debut awalnya bisa menghasilkan kemenangan. Hal itu menjadi sangat penting. Agar pemain semakin mudah untuk menjalankan ide-ide baru, yang sudah diberikan sejak dia memoles Arema FC, pada Rabu (23/8/2023) kemarin.
“Yang terpenting di pertandingan pertama ini, saya bisa memberikan tiga poin dan berpikir untuk pertandingan berikutnya yang tidak kalah pentingnya,” kata Fernando.
Sayangnya untuk laga terdekat, yakni dijamu Bhayangkara FC pada Jumat (1/9/2023). Jaraknya sangat dekat. Hanya empat hari.
Situasi ini menurut Fernando, jelas
akan menjadi sangat-sangat sulit. Lantaran mereka harus Karena bermain di level kompetisi ini, dengan kondisi sangat tidak ideal.
“Kita hanya punya 4-5 pemain yang kondisinya sangat bagus, karena mereka terus bermain.”
“Tetapi kondisi ini juga harus dipahami oleh semua pemain dan tentu saja kita akan mencoba memecahkan masalah ini.”
“Saya butuh bantun dalam pekerjaan saya ini,” pintanya.
Dalam kondisi tersebut, Fernando angkat topi dengan perjuangan keras pemain. Yang tetap berjuang meski dalam kondisi yang tidak ideal.
“Tetapi saya bisa berbicara, bahwa pemain saya adalah pahlawan,” tandas Fernando.
Alasannya, dalam beberapa momen, pemain Arema FC bisa menjalankan sepakbola yang sangat bagus.
Sekalipun mereka juga tetap punya pekerjaan yang cukup banyak untuk dikerjakan. Pertandingan hari ini penting dan pertandingan berikutnya juga penting.
“Setelah lawan Bhayangkara, kita punya waktu dua minggu tanpa pertandingan. Sehingga saya berharap performa tim bisa lebih bagus lagi,” kata Fernando.
Disinggung soal kunci kemenangan Arema FC atas Persikabo, mantan pelatih Shakhtar II menjelaskan, di Portugal bermain sepakbola itu harus selalu dengan bola. Sementara di banyak negara, justru pertandingannya banyak lari saja.
Padahal kunci dan dasar dari pekerjaan seorang pelatih, adalah membuat pemain itu paham bagaimana saat meminta bola.
Dan yang lebih penting lagi, adalah bagaimana mengorganisasi tim ini untuk menjadi lebih seimbang.
“Tetapi itulah hal yang sangat sulit dalam pekerjaan saya. Meski hal itu juga yang selalu saya percaya.”
“Karena dengan itulah kita bisa bermain dengan cara pandang yang berbeda dengan tim yang lain.
Sebab kita harus lebih fokus pada area di sekitar bola.”
“Inilah yang akan kita kerjakan. Kita harus bisa bermain dengan bola dan menguasai bola selama mungkin,” beber pelatih yang juga pernah berkarier di China ini.
Karena dengan banyaknya penguasaan bola, tambahnya, sebuah tim bisa mencetak gol.
Bahkan dengan bola pun, tim bisa bertahan. Sebab dengan tanpa bola, lawan tidak bisa membuat gol.
“Kepada beberapa pemain, sudah saya sampaikan dan pemain sudah bisa menjalankan ide tersebut.”
“Dan di akhir pertandingan, kita bisa mencetak satu gol. Dan yang terpenting lagi, pemain bisa percaya diri,” demikian Fernando Valente. (Ra Indrata)