Malang Post – Kota Batu bakal mendapatkan bantuan tiga unit cold storage. Gudang penyimpanan bersuhu rendah itu rencananya akan ditempatkan di Pasar Induk Among Tani Kota Batu. Bantuan itu berasal dari pemerintah pusat, melalui Dirjen Hortikultura Kementan sebanyak dua unit dan Badan Pangan Nasional sebanyak satu unit.
Masing-masing cold storage berkapasitas delapan ton. Dengan adanya cold storage tersebut, diharapkan bisa menyimpan sayur maupun buah serta daging agar tidak cepat membusuk. Juga untuk mengantisipasi gejolak fluktuasi harga karena barang dagangan milik pedagang akan lebih awet dan tidak mudah rusak saat ditempatkan di penyimpanan berpendingin tersebut.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyatakan, ruang penyimpanan berpendingin tersebut menjadi kebutuhan pedagang. Karena itu Pemkot Batu mengusulkan bantuan cold storage dan akhirnya mendapat persetujuan dari pemerintah pusat melalui Kementan dan Badan Pangan Nasional.
“Bantuan tiga unit cold storage bakal difungsikan untuk penyimpanan komoditas berbeda. Di antaranya, satu unit untuk penyimpanan daging, satu unit lainnya untuk komoditas hortikultura dan satu unit lagi untuk penyimpanan daging ayam,” papar Aries, Jumat (25/8/2023).
Dengan adanya bantuan tersebut, maka rencana sebelumnya, yakni melakukan pembangunan cold storage di Kecamatan Junrejo dibatalkan. Anggarannya akan dialihkan untuk program lain.
“Dengan adanya kesempatan ini. Merupakan suatu hal yang sangat baik untuk mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat,” papar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu, Heru Yulianto menyampaikan, bantuan cold storage nantinya bisa dimanfaatkan para pedagang untuk menyimpan dagangan jenis hortikultura.
“Sehingga barang dagangan bisa disimpan atau bertahan dalam waktu cukup lama. Serta menjaga stabilitas harga ketika stok bahan hortikultura menurun ataupun meninggi,” katanya.
Sementara itu, untuk proses perpindahan pedagang dari tempat relokasi ke Pasar Induk Among Tani, saat ini tengah masuk dalam tahap pengundian. Proses pengundian jatah kios/los dilakukan secara bertahap di masing-masing zona.
Dalam prosesnya, pedagang perlu mengumpulkan sejumlah berkas administrasi sebelum mendapat nomor undian kios atau los. Proses ini ditarget rampung sepekan ke depan. Sehingga pengundian kios bisa segera dilakukan pada awal September 2023 mendatang.
Kepala UPT Pasar Kota Batu, Agus Suyadi menuturkan selama sepekan ini telah dijadwalkan untuk pengambilan nomor undian. Nantinya, setelah proses ini selesai baru dilakukan pengundian.
“Tapi sepertinya molor karena banyak pedagang yang belum melengkapi berkas,” tuturnya.
Agus juga menuturkan sejumlah kendala keterlambatan pemindahan pedagang dari tempat relokasi. Padahal, bangunan baru sudah tampak selesai berdiri dan hingga Agustus 2023 ini, pedagang masih belum pindah.
Menurut Agus Suyadi, keterlambatan itu disebabkan faktor non-teknis karena berkaitan dengan kepercayaan masyarakat setempat yang tidak mau melakukan aktivitas pemindahan apapun di bulan Suro.
“99 persen pedagang disini menganut kepercayaan Jawa, kan Bulan Suro jadi mereka percaya tidak mau pindah-pindah apapun selama bulan itu,” kata Agus.
Selain itu, faktor teknis juga menjadi penyebab para pedagang tak segera pindah. Sebabnya, Perwali yang dibutuhkan sebagai payung hukum pedagang, baru saja rampung bulan ini. (Ananto Wibowo)