Malang Post – Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai ingin, seluruh lapisan masyarakat Kota Batu merasakan program pemerintah. Sebab itu, dia menekankan agar program-program prioritas Pemkot Batu segera terealisasi dengan cepat.
Untuk merealisasikan keinginan tersebut, Pj Aries mengumpulkan seluruh kepala OPD Pemkot Batu, di Ruang Rapat Utama Balapan Kota Among Tani, Selasa (22/8/2028). Dalam pertemuan itu, juga membahas tentang KUA dan PPAS 2023 dan APBD Kota Batu tahun 2024.
Penanganan stunting, UMKM, Pariwisata dan pertanian masih menjadi program prioritas. Selain itu, juga ada tambahan dari sektor pendidikan, kesehatan dan pembangunan fisik. Serta perbaikan Stadion Brantas yang rencananya pedagang pasar induk akan segera direlokasi.
“Kami ingin fokus terhadap program prioritas yang telah ditetapkan. Agar masyarakat ikut merasakan kehadiran pemerintah,” kata Aries.
Lebih lanjut, dalam kesempatan tersebut, Aries juga berkeinginan agar pendapatan daerah (PAD) Kota Batu, bisa terealisasi dengan baik dari segi pendapatan di sektor pajak maupun parkir.
“Kota Batu sebagai kota wisata, tentunya banyak potensi PAD. Apabila jika diolah dan dimaksimalkan maka akan mendapatkan hasil terbaik. Hal tersebut akan kembali untuk perbaikan. Baik fasilitas publik maupun peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sehingga akan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat Kota Batu,” paparnya.
Disisi lain, Aries juga menyoroti realisasi anggaran di beberapa OPD, yang masih belum mencapai target. Mengingat sudah menjelang akhir tahun anggaran 2023.
“Kami terus mendorong agar program-program di setiap OPD dapat berjalan dengan maksimal. Tentunya dengan pelaksanaan inovasi dan kreativitas serta kerja keras seluruh OPD. Agar realisasi anggaran bisa terserap secara maksimal dan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik,” jelas dia.
Sementara itu, tentang penuntasan permasalahan sampah yang dihadapi Kota Batu. Pj Aries menekankan agar TPS3R yang ada di Balai Kota Among Tani dan Pasar Induk Among Tani. Nantinya bisa menjadi contoh bagi seluruh masyarakat. Untuk mengurangi volume sampah, karena sudah tidak lagi membuang sampah ke TPA.
“Tinggal satu minggu permasalahan sampah di TPA Tlekung dan Kota Batu harus tuntas. Karena itu, saya ingin di Balai Kota Among Tani dan Pasar Induk menjadi percontohan. Untuk pengolahan sampah melalui TPS3R,” tuturnya.
Kemudian perihal kegiatan karnaval tingkat desa. Dengan menggunakan sound system secara berlebihan. Turut menjadi atensi khusus yang akan dipertegas.
“Karnaval dengan menggunakan sound system yang berlebihan itu bukan adat dan budaya kita. Kalau sudah mengganggu masyarakat itu merupakan suatu hal meresahkan. Sebab itu, hal ini harus dirubah dan ditegaskan lagi,” tandasnya. (Ananto Wibowo)