Malang Post – Sejak diresmikan akhir Juli 2023 lalu, Omah Kendedes yang berada di areal Shanaya Resort Malang terus diminati masyarakat yang punya hajat pesta, khususnya wedding party.
Dengan memadukan konsep meeting room dan outdoor dalam satu paket, Omah Kendedes Shanaya menawarkan fasilitas meeting untuk acara wedding party, dalam satu areal. Sehingga, peserta party tidak harus berpindah-pindah tempat saat mengikuti acara.
Venue baru Omah Kendedes Shanaya Resort sendiri ada satu hall bangunan utama, dilengkapi dua fasilitas outdoor di ruang terbuka. Berada di tempat dengan kontur area yang lebih tinggi, memungkinkan pengguna venue ini bisa menikmati nuansa alam hijau dan pemandangan bebas yang ada.
Ada pula hanggar kecil nan cantik untuk tempat prosesi ijab-qabul pernikahan. Hanggar ini dibangun full kaca, sehingga memungkinkan orang lain yang diluar bisa melihat prosesi yang tengah dilangsungkan.
Hari pertama dibuka saat opening akhir Juli 2023 lalu, pihak manajemen mengungkapkan sudah ada empat wedding organizer yang sudah kepincut dan mem-booking venue ini.
Owner Shanaya Resort Malang, Muhammad Ilyas mengungkapkan, akan terus memaksimalkan konsep hunian dan berbagai fasilitas untuk meeting, hingga bisa mengakomodir pasar konsumen dari berbagai kalangan, bahkan dari kota-kota besar.
Dikatakan, venue wedding yang ditawarkan di Shanaya ini sendiri mengusung konsep ala-ala di Ubud Bali, dengan perpaduan villa dan resort dan suasana outdoor yang mengesankan.
“Saya berpikirnya, ambil pasar konsumen luar kota juga. Seperti dari Surabaya yang suka private wedding. Nah, di sini kita siapkan, buat apa jauh-jauh ke Bali, kan. Ya, suasana Ubud kita bawa ke Malang,” optimis M Ilyas, belum lama ini.
Soal fasilitas yang ada di Shanaya Resort sendiri, menurutnya masih akan terus ditambah dan dilengkapi dengan konsep-konsep menarik. Apalagi, menurutnya masih banyak tersisa lahan yang ada dalam resort ini.
“Masih terbatas memang venue meeting skala besar. InsyaAllah ke depan akan terus kami kembangkan. Kita sudah siapkan, ada lahan kita 16 hektar lebih. Dan, masih dikembangkan sekitar 40-50 persen saja (dari luas lahan), sekitar 8 hektar yang sementara digunakan,” terang Ilyas.
Dari lahan yang sudah digunakan ini, lanjutnya, masih ada ruang existing yang bisa ditambahi dengan beberapa area publik maupun fasilitas penunjang lainnya. Bahkan, bulan ini direncanakan akan dibangun resto dan ruang meeting dengan kapasitas hampir sama dengan Omah Kendedes.
Ilya pun bersyukur, mendapatkan lokasi dengan kondisi alam yang bagus seperti di kawasan Shanaya Resort, yang lokasinya berada di kawasan Ngijo Karangploso ini.
“Aliran sungai yang ada di bagian bawah akan kita optimalkan untuk wisata tamu dengan wahana perahu kano atau apalah. Alamnya di sini luar biasa ya, sehingga akan dioptimalkan tanpa banyak mengubah (wujud aslinya),” jelasnya.
Soal investasi yang sudah dilakukan, Ilyas tidak menyebut detil. Namun demikian, diakuinya investasi Shanaya Resort baru sekitar 40 persen. Ia punya angan-angan mengembangkan total lahan yang ada, hingga lima tahun ke depan.
Sasaran pengunjung Shanaya Resort sendiri, kata Ilyas, masih kelas konsumen bintang empat. Dan, nantinya akan dikembangkan untuk segmen pasar konsumen bintang lima. (Choirul Amin)