Malang Post – Tingginya angka kecelakaan di Kabupaten Malang, lebih didominasi karena human error.
Meski masih ada penyebab yang lain. Seperti melanggar rambu lalu lintas, sampai kondisi mengantuk saat berkendara.
Hal itu disampaikan Kanit Laka Satlantas Polres Malang, Ipda Joko Taruna, ketika menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM. Senin (21/8/2023).
“Dari bulan Januari sampai Agustus 2023, / di bulan Juni yang paling banyak. Total 96 kejadian dan korban meninggal 22 orang,” katanya.
Sejauh ini, tambah Ipda Joko, titik blank spot di Kabupaten ada di Jalan Gading Bululawang. Yang ada di depan Kantor Desa Bululawang.
“Disana jalannya yang sangat lurus, kurangnya PJU dan kurangnya juga rambu,” jelasnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Kepala Bidang Keselamatan Dinas Perhubungan Kabupaten Malang, Hadi Sota Prasetya menambahkan, Dishub Kabupaten Malang terus mengupayakan, untuk melengkapi alat-alat penunjang keselamatan jalan.
“Meskipun sesuai tupoksinya, tapi disini peran masyarakat juga penting, untuk tertib berlalu lintas. Karena Dishub sendiri juga kesulitan, jika harus sepenuhnya melengkapi rambu di jalan, di tengah keterbatasan kami,” sebutnya.
Ditambahkan, di tengah upaya Dishub melengkapi rambu-rambu yang ada, masyarakat juga dihimbau memperhatikan rambu-rambu yang sudah terpasang.
Jangan sampai rambu sudah dipasang, tapi justru diabaikan begitu saja.
Sementara itu, Kepala Lab Transportasi dan Penginderaan Jauh Fakultas Teknik UB, Hendi Bowoputro menjelaskan, sekarang ini pemahaman kepada masyarakat lewat sosialisasi memang penting dilakukan. Hal ini karena memberikan pendidikan.
Tapi menurut Hendi, Pendidikan dari luar saja dirasa kurang efektif. Karena justru yang sangat baik, ketika pendidikantertib berlalu lintas diajarkan di lingkungan keluarga, sebagai pondasinya.
“Bersama jajaran polisi sampai Dishub, kami akan bekerjasama melakukan campaign di sosial media. Dengan menampilkan kondisi-kondisi ekstrem, kalau mengabaikan keselamatan. Diharapkan, masyarakat lebih aware dengan tertib lalin,” tegasnya. (Wulan Indriyani – Ra Indrata)