Malang Post – SDN Model Tlogowaru, Kedungkandang, Kota Malang. Memiliki 824 murid. Ditambah 250 murid TK. Telah mengantongi juara 1 nasional, kejuaraan sekolah sehat atau UKS pada 2018 lalu.
Kemudian pada 2019 lalu, SDN Model Tlogowaru ini kembali meraih juara tingkat Jawa Timur, kategori kantin bintang 1. Semakin sempurna, juara 1 nasional kategori kantin bintang 1, diraih pada 2022 kemarin.
“Masih ada beberapa lagi prestasi lainnya. Menjadikan kami oleh Kemendikbud, Riset dan Teknologi, ditunjuk sebagai tuan rumah acara kampanye kota sehat wujudkan generasi hebat di Kota Malang,” ungkap Kepala SDN Model Tlogowaru, Dra. Anita Rosemaria, M.Pd, Jumat (18/08/2023).
“Kami bertekad dan berkomitmen kuat, untuk membiasakan peserta didik mewujudkan hidup sehat. Contohnya, kami dalam mengelola usaha kesehatan sekolah (UKS). Tidak mengutamakan pada obat, tapi lebih ke komunikasi dengan orang tua,” jelas Anita.
Kenapa bisa seperti itu, lanjut Anita, agar terciptanya hubungan saling memberikan perhatian dan kasih sayang ke anak. Utamanya kondisi anak yang lagi sakit. Pihaknya perlu ijin untuk membawa ke puskesmas atau rumah sakit.
“Kalau diperbolehkan, kami langsung membawanya ke puskesmas. Jika dirujuk ke rumah sakit, orang tua pun bisa langsung bertemu atau menjemput putranya di sana. Agar penanganan pelayanan lebih cepat dan tepat,” bebernya.
Inisiasi hal seperti itu, disebutkan olehnya, bagian dari bentuk kerjasama antara orang tua dan guru sekolah. Dan terus ditingkatkan, sehingga tercipta komunikatif dan harmonis.
“Segala sesuatu yang berkaitan dengan murid sekolah sini. Kita senantiasa mengkomunikasikan dengan orang tua. Untuk meminimalisir terjadinya miskomunikasi atau kesalahpahaman di sekolah,” tambahnya.
Pada 2019 tersebut, saat memenangkan lomba kantin. Pihaknya menjelaskan jika, kantin itu mengolah bahan lokal. Tanaman yang terdapat di lingkungan sekolah SDN Model inilah yang diolah.
Kantin yang ada di SDN Model Tlogowaru, jelasnya, secara periodik dilakukan kontrol jumlah kalorinya. Pihaknya bekerjasama dengan BPOM dan Puskesmas Arjowinangun.
“Termasuk warga yang menitipkan olahan makanan atau minuman. Kita cek setiap tahunnya, sejauh mana kualitas makanannya. Kita libatkan Puskesmas Arjowinangun untuk memeriksanya,” imbuhnya lagi.
Sedangkan untuk pembiasaan kepada murid dalam hidup sehat. Setiap harinya ada apel pagi, yang sudah terjadwal materinya. Semisal pihaknya menginstruksikan agar murid-muridnya sarapan pagi.
“Termasuk menginformasikan kepada orang tuanya. Karena kami menilai, sarapan pagi memiliki pengaruh yang besar. Khususnya dari segi kesehatan murid-muridnya. Melengkapi hal itu, kami senantiasa mensosialisasikan di awal tahun ajaran dan akhir tahun,” ungkap Anita.
Perempuan berjilbab ini menandaskan, akan ada perbedaan pada diri murid. Bagi murid yang rutin sarapan dan belum sarapan, akan kelihatan secara penampilannya. Murid yang tidak sarapan, cenderung tubuh atau badannya lemas kurang bertenaga.
“Hal sepele semacam ini, jika tidak dibiasakan sejak awal. Sedikit banyak akan memberikan pengaruh bagi kesehatan murid-muridnya. Lambat laun pertumbuhan anak pun rentan terserang penyakit,” tandasnya.
Oleh karena itu, untuk bisa mewujudkan semuanya berjalan dengan lancar, mudah, gampang sekaligus terbiasa kepada muridnya. Pihaknya terus menjalin kerjasama dengan orang tua. Yang sudah dibangun sejak 2018 lalu.
“Karena itulah, Direktorat Dikdas Kemdikbud, Riset dan Teknologi memilih kami untuk kampanye sekolah sehat. Kita galakkan SDN Model Tlogowaru, sekolah sehat baik sehat fisik, sehat imunisasi, sehat gizi. Terakhir, sehat rohaninya,” pungkasnya. (Iwan – Ra Indrata)