
BUPATI Malang, HM Sanusi. (Foto: Choirul Amin/Malang Post)
Malang Post – Bupati Malang, HM Sanusi menyatakan, sejumlah 172 ribu jiwa yang merupakan warga miskin bakal didaftarkan kembali sebagai PBID JKN.
“Ada sejumlah 172 ribu jiwa warga miskin yang sudah dipastikan, nantinya didaftarkan kembali (sebagai PBID JKN),” kata Sanusi, di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Selasa (15/8/2023) sore.
Dikatakan, sejumlah 172 ribu jiwa ini masih bisa berkurang atau bertambah, beradasarkan kondisi penerima bantuan. Seperti, jika ada yang layak sebagai penerima, namun belum terdata. Atau sebaliknya, akan berkurang jika dipastikan yang bersangkutan meninggal dunia.
Sementara itu, dari hasil verifikasi data yang sudah dilakukan, didapati kurang lebih 18 ribu jiwa di Kabupaten Malang, yang sudah dipastikan meninggal dunia. Jumlah ini lebih banyak, dari temuan awal yang didapatkan pihak BPJS Kesehatan Kabupaten Malang, yakni sejumlah 13 ribu jiwa.
Dikonfirmasi soal bantuan pembiayaan jaminan kesehatan bagi pekerja penerima upah (PPU) pemerintah daerah, Sanusi tidak bisa memastikan. Infomasi yang didapatkan sebelumnya, pembiayaan jaminan kesehatan kepesertaan PPU ditentukan dengan skema 4 persen bantuan pemkab Malang, dari ketentuan 5 persen.
“Nah nanti, yang kami prioritaskan (pembiayaan jaminan kesehatannya) yang warga miskin dulu. Nanti, untuk yang lainnya dibicarakan lebih lanjut,” jawab Bupati.
Dikatakan, kepesertaan jaminan kesehatan untuk warga miskin sementara sejumlah 172 ribu jiwa tersebut. Sedangkan, pembiayaan kepesertaan jaminan kesehatan warga miskin lainnya ditanggung anggaran pusat. (Choirul Amin)