Malang Post – Sudah delapan laga, dilakoni Arema FC di awal Liga 1 musim 2023/2024. Tanpa kemenangan didapatkan tim berjuluk Singo Edan itu, sepanjang laga tersebut.
Catatan buruk itu, ternyata memecahkan rekor awal buruk Arema FC. Sejak mereka turun di kompetisi tertinggi di tanah air.
Bahkan mengalahkan catatan buruk, yang didapat Arema FC pada Indonesia Super League (ISL) musim 2011/2012 lalu.
Ketika di kompetisi yang terjadi perpecahan antara ISL dan IPL tersebut, Arema FC ‘hanya’ kalah dalam tujuh pertandingan berturut-turut.
Ketika itu, Arema baru bisa meraih kemenangan perdana, pada pekan ke-8 (22/1/2012). Bermain di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Arema bisa menundukkan tamunya 2-1 lewat gol penalti Marcio Souza dan gol bunuh diri bek lawan, Rahmad.
Rekor yang bertahan 11 tahun itu, kemudian pecah Senin (14/8/2023) malam kemarin. Setelah di pekan ke-8 Liga 1 2023-2024, Arema FC masih tidak bisa menang. Karena kalah 0-1 dari tamunya RANS Nusantara FC.
Rekor terpanjang tak pernah menang di awal musim yang dicatatkan Arema ini, masih bisa berlanjut di Liga 1 2023-2024. Potensi itu kian besar, karena Minggu (20/8/2023) mendatang, Arema bertandang ke markas Persija Jakarta.
Dalam delapan laga awal Liga 1 2023-2024 Arema cuma bisa mengumpulkan dua poin saja hasil dari dua kali imbang. Sisanya, enam pertandingan lainnya berakhir dengan kekalahan untuk Arema.
Situasi ini memaksa Arema kian terjerembab ke dasar klasemen sementara Liga 1 2023-2024. Arema pun menjadi satu-satunya peserta musim ini yang belum pernah meraih kemenangan.
Bukan itu saja, saat menjamu RANS Nusantara FC tersebut, Arema FC juga mencatatkan rekor lainnya. Paling tidak sepanjang musim Liga 1 2023/2024 ini.
Untuk kali pertama dalam delapan laga awal, Arema FC tak punya satu pun shot on goal. Dari catatan statistik yang dikeluarkan PT Liga Indonesia Baru, Arema FC total melakukan delapan kali tembakan. Tapi tak satupun ada tembakan ke gawang.
Bandingkan dengan RANS Nusantara FC, yang melakukan 11 kali tembakan. Empat diantaranya mengarah ke gawang. Salah satunya berbuah gol.
Padahal dalam statistik itu juga dicatat, Arema FC menguasai 61 persen permainan. RANS yang lebih banyak bertahan, hanya 39 persen penguasaan bolanya.
“Ini semua karena masalah mental. Kalau mental sudah kena, mau peluang yang sudah di depan mata sekalipun, tidak bisa menjadi gol,” kata karteker pelatih Arema FC, Kuncoro, selepas pertandingan.
Dia pun mengaku sudah berusaha membenahhi mental para pemain Arema, jelang laga lawan RANS Nusantara FC ini. Suntikan motivasi terus diberikan kepada Dendi Santoso dan kawan-kawan.
Menurutnya, mental pemain Arema sedang bermasalah. Karena rentetan episode buruk tak pernah menang dalam tujuh pekan awal. Ditambah dengan kekalahan 0-1 dari RANS ini, praktis Arema tak pernah menang di delapan laga beruntun.
“Ini sudah mulai ada perbaikan. Jarak antar pemain sudah rapat. Hanya saja masalah mental ini. Sepertinya sulit sekali kita keluar dari tekanan. Kalau sudah kalah, kalah dan kalah terus. Saya sudah tekankan kepada anak-anak, kalau kita kalah terus, bisa semakin tenggelam,” tegasnya.
Hal senada disampaikan bek sayap kanan Arema FC, Hamdi Sula. Yang mengakui jika pertahanan RANS Nusantara FC, terlalu kuat untuk ditembus.
“Kita kesulitan karena posisi mereka bagus saat bertahan. Dari belakang, tengah, sampai ke depan. Jadi, untuk menembus pertahanan berlapis itu susah,” kata Hamdi, dalam sesi jumpa pers usai laga.
Hamdi Sula menyesalkan kekalahan Arema saat menjamu RANS Nusantara FC ini. Namun, menurutnya, mau tak mau hasil itu harus diterima dan dijadikan semangat untuk bangkit.
Kekalahan ini merupakan kekalahan keenam Arema selama musim ini. Hingga pekan ke-8, Skuad Singo Edan belum pernah mencicipi indahnya kemenangan.
“Kita semua pemain sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi inilah hasilnya. Mau gimana lagi? Kita pasti terima. Tapi, kita tetap berusaha dan bangkit lagi di pertandingan berikutnya,” tegasnya. (*/ Ra Indrata)