Malang Post – Kalau saja detik ke-28, sodoran M Rafli bisa diteruskan Gustavo Almeida. Mungkin situasinya akan berbeda. Tetapi sayangnya, cocoran striker Arema FC itu, justru melambung tinggi.
Padahal situasi di depan gawang RANS Nusantara FC, sudah dikuasai pemain Arema FC. Kiper Hilman Syah, juga sudah tidak di depan gawang.
Laga Senin (14/8/2023) malam di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Adalah pekan ke-8 di Liga 1 musim 2023/2024. Yang memang penuh dengan jual beli permainan. Antara tuan rumah Arema FC versus RANS Nusantara FC.
Tampaknya pelatih Eduardo Almeida dari tim tamu, paham betul dengan kemampuan pemain-pemain Arema FC. Juga dengan strategi yang diterapkan karteker pelatih Arema FC, Kuncoro.
Terbukti, RANS FC cukup tahu celah-celah yang bisa menjadi pintu masuk. Sektor kanan pertahanan Arema FC, yang dikawal Mikael Alfredo Tata, selalu dieksploitasi.
Dan hasilnya terjadi pada menit ke-28. Ketika Gustavo Almeida, melakukan pelanggaran terhadap Algelo Rafael Meneses. Hanya setengah meter dari garis 16.
Tendangan bebas diberikan kepada RANS FC. Dan tanpa diduga, justru Zidane Pramudya Affandi, yang mengambil tendangan itu. Keras dan menuju ke pojok gawang Julian Garcia Schwarzer, tanpa bisa dicegah. Skor berubah 1-0 untuk tim tamu.
“Arema sebenarnya memiliki pemain-pemain bagus. Tetapi mereka tidak bermain sebagai sebuah tim. Hanya mengandalkan individu-individu saja,” kata Supriyono, komentar di siaran langsung semalam.
Tak heran jika banyak serangan Arema FC, yang sangat mudah digagalkan barisan pertahanan Arema FC.
Selain itu, ciri khas pertahanan gerendel yang disusun Eduardo Almeida, benar-benar menjadikan sulit dibobol. Tak heran jika RANS FC, menjadi salah satu tim yang paling sedikit kebobolan.
Padahal di pertandingan yang disaksikan puluhan Aremania itu, Kuncoro sudah mencoba meramu formasi yang berbeda.
Di sektor pemain asing, hanya empat yang diturunkan. Julian Schwarzer, Ichaka Diarra, Gustavo Almeida dan Pablo Angle Ariel Lucero.
Pelatih asal Kabupaten Malang ini, lebih mempercayakan pemain lokal untuk memperkuat lini tengah. Meski di menit ke-33, Mikael Alfredo Tata ditarik keluar. Digantikan Achmad Maulana Syarif, untuk memperkuat sektor sayap kanan.
Untuk membuka ruang di sektor penyerangan, Gustavo Almeida tetap dipasang sebagai target man. Dan sempat beberapa kali, Dedik Setiawan, mendapatkan peluang. Setelah pemain belakang RANS FC, berhasil dipancing Gustavo.
Sayangnya dua peluang emas yang dimiliki Dedik, belum bisa dikonversikan menjadi sebuah gol.
Seperti ketika dari sektor kiri pertahanan RANS FC, Dedik mendapat umpan terobosan dari Dendy Santoso. Di saat pemain lain, memperhatikan pergerakan Gustavo.
Tetapi meski sudah tinggal berhadapan dengan Hilman Syah, tendangan pemain bernomor punggung 27 itu, masih melambung jauh.
Di babak kedua, ketika tenaga pemain-pemain RANS sudah terkuras, untuk naik turun menyerang dan bertahan, Arema FC juga tidak berhasil memanfaatkan peluang tersebut.
Padahal di 45 menit kedua itu, RANS FC, lebih banyak mengandalkan counter attack.
Meski demikian, bukan lantas gawang Arema FC aman dari gempuran pemain tim tamu.
Hanya berkat kepiawaian kiper Julian Schwarzer saja, gawang Singo Edan tidak bertambah kemasukan.
Setidaknya ada dua tendangan keras yang on target, tetapi mampu ditebis kiper berusia 23 tahun itu, sambil terbang tinggi.
Sedangkan di gawang RANS FC, paling tidak ada tiga kali serangan berbahaya yang dilakukan Arema FC. Yang membuat Hilman Syah harus jatuh bangun.
Mulai dari tendangan bebas Ariel Lucero, yang sudah menuju ke tengah gawang. Tetapi Gustavo Almeida dianggap melakukan pelanggaran terhadap kiper.
Sampai pada tendangan Hamdi Sula dari luar kotak penalti, yang hanya tipis berada di atas gawang.
Namun di akhir pertandingan, meski segala upaya dilakukan. Termasuk dengan memasukkan Greg Nwokolo. Tetap saja Arema FC gagal mencetak gol.
Hingga laga pekan ke-8 yang berlangsung Senin malam itu, Arema kembali mencatatkan rekor. Delapan kali tidak pernah menang. Dan tetap nyaman di dasar klasemen sementara. (Ra Indrata)