Malang Post – Bupati Malang, HM Sanusi, menyatakan tidak ada SILPA (Sisa Lebih Penghitungan Anggaran) pada perencanaan APBD Perubahan 2023 Kabupaten Malang.
“Iya. Saya menghendaki setiap tahun SILPA nihil, yang artinya anggaran keuangan terpakai habis. Idealnya begitu,” kata Sanusi, usai mengikuti Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Malang, Jumat (11/8/2023) sore.
Hal ini, sangat berbalik dengan yang terjadi pada SILPA APBD tahun anggaran 2022 lalu. Yakni, tercatat dan dilaporkan dalam LKPJ APBD 2022 sejumlah Rp 377 miliar lebih.
Disinggung alasan perencanaan SILPA nihil ini, Bupati Malang menegaskan, sudah mendapatkan peringatkan dari pemerintah pusat. Yakni, dari Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan RI.
“Nah itu, SILPA tahun lalu, Saya di-warning (diperingatkan) oleh Mendagri maupun Menteri Keuangan. Kalau SILPA nya terus berkembang, maka anggaran DAU (Dana Alokasi Umum)-nya akan dipotong. Jadi, kita tidak bisa menggunakan anggaran (pusat), sebesar nominal SiLPA itu,” ungkapnya.
Apakah perencanaan SILPA nihil ini sengaja dilakukan untuk menutupi defisit APBD tahun ini? Soal ini, Bupati Malang menampiknya.
“Nggak ada itu, bukan karena tersedot untuk pembiayaan UHC. Tidak boleh itu,” tandas Sanusi.
“Ya, memang perintah Presiden RI seperti itu, idealnya begitu, anggaran yang direncanakan satu tahun terpakai habis (di tahun yang sama) untuk membangun bagi masyarakat. Kalau ada SILPA itu apa, berarti kan uang sia-sia,” tandasnya.
Selain itu, lanjut Bupati, SILPA menurutnya menunjukkan perencanaan penganggaran yang tidak efektif.
“Kalau ada SILPA, menurut Saya perencanaan (pengnggaran) tidak efektif. Ngapain ada perencanaan, kalau uang yang kita cari susah, kemudian tidak terpakai,” demikian Abah Sanusi. (Choirul Amin)