Malang Post – Bagi Kuncoro, caretaker pelatih Arema FC. Tidak ada waktu luang untuk mempersiapkan tim. Setelah menerima tongkat estafet kepelatihan. Dari mantan pelatih Arema FC, Joko ‘Gethuk’ Susilo. Pada Kamis (10/8/2023) kemarin.
Pelatih berusia 50 tahun itu, harus sudah siap-siap ketemu mantan pimpinannya, Eduardo Almeida. Yang saat ini membesut RANS Nusantara FC.
“Sementara tim akan dipimpin oleh Coach Kuncoro, sambil menunggu kedatangan pelatih baru,” ujar General Manager Arema FC, Muhammad Yusrinal Fitriandi, Kamis (10/8/2023) kemarin.
Jelas bukan pekerjaan mudah bagi Kuncoro, untuk meracik formasi. Agar bisa mengalahkan tim milik Raffi Ahmad itu.
Terlebih jika melihat track record RANS FC, dalam tujuh laga terakhir. Yang hanya sekali kalah. Selebihnya tiga kali menang dan tiga kali seri. Pun saat ini bercokol di papan atas. Di posisi kelima dengan torehan 12 poin.
Sedang tim yang harus dipoles Kuncoro, berada di dasar klasemen. Hanya meraih dua poin. Tidak pernah menang dalam tujuh laga terakhir.
Meski dari sisi pengalaman, pelatih yang ketika musim 2021/2022 dan 2022/2023, menjadi asisten pelatih fisik. Ketika Eduardo Almeida menjadi pelatih Arema FC. Paling tidak tahu bagaimana ilmu kepelatihan head coach asal Portugal itu.
Ya. Di sepanjang musim 2021/2022, Kuncoro mendampingi Almeida di sepanjang 32 pertandingan. Sedang di Liga 1 musim 2022/2023, ada 16 pertandingan yang dilakoni bersama-sama. Sebelum Almeida diberhentikan Arema FC pada 6 September 2022.
Namun kali ini, Kuncoro harus menerima ‘warisan’ formasi tim yang sedang terpuruk. Tim yang susah untuk mencetak gol. Karena hanya satu pemain, yang bisa membuat gol untuk Arema FC. Yakni Gustavo Almeida dengan tujuh gol.
Sedangkan RANS Nusantara FC, justru menjadi salah satu tim yang sejauh ini, memiliki pertahanan cukup solid. Hanya kebobolan tujuh gol dari tujuh laga.
Tidak itu saja, kelemahan mendasar Arema FC hingga saat ini, adalah faktor benteng pertahanan yang sangat keropos.
Betapa tidak, dari tujuh laga, Arema FC sudah kebobolan 19 gol. Atau rata-rata 2,7 gol yang bersarang ke gawang Arema, di setiap pertandingan.
Belum lagi, sampai saat ini Arema FC masih tidak punya pelatih kiper. Itu setelah Fauzal Mubaraq, ikut-ikutan mundur. Setelah I Putu Gede Swisantoso, mundur dari jabatan asisten pelatih pada 22 Juli lalu.
Meski saat ini Arema FC memiliki kiper muda asal Filipina. Julian Garcia Schwarzer. Yang sempat dinobatkan sebagai Man of The Match pada pekan ke-5. Tapi kali ini gawang kiper berusia 23 tahun itu, sudah kebobolan tujuh gol.
Mereka juga harus menghadapi tim, yang saat ini memiliki grafik peningkatan cukup signifikan. Dibandingkan musim lalu. Yang sudah mencetak 10 gol dari tujuh penampilan.
Praktis kemampuan Kuncoro benar-benar harus diperas habis-habisa. Terpenting lagi, bagaimana cara menaikkan mental bertanding pemain.
“Untuk memotivasi pemain, bisa datang dari berbagai pihak. Mulai dari tim pelatih, manajemen, atau suporter. Namun, yang utama adalah motivasi untuk bangkit dari diri pemain itu sendiri,” kata Kuncoro beberapa waktu lalu.
Sejauh ini, pelatih dan manajemen sudah melakukan apa yang seharusnya dilakukan, untuk memotivasi para pemain. Namun, dari tujuh laga, Arema cuma bisa meraih dua poin hasil dua kali imbang.
“Soal mental pemain, kami sudah berusaha. Bagaimana pun kami sudah mencoba memberikan motivasi dari luar,” katanya. (Ra Indrata)