![](https://malang-post.com/wp-content/uploads/2023/08/arema-2-1024x1024.png)
Malang Post – Memperingati hari ulang tahun ke-36, Arema mengeluarkan jargon baru. Yang berbeda dari biasanya. Yakni Bismillah Bangkit.
Sebelumnya, jargon-jargon yang dipakai Arema, setiap kali memperingati hari jadi, berupa tagar. Seperti Jiwa Jawara (HUT ke-35), Solidarity (HUT ke-34) dan Sluman-Slumun-Slamet untuk HUT ke-33.
Jargon ‘Bismillah Bangkit’ yang kali ini dipakai, sebenarnya sudah sering dipakai Arema, dalam tiap postingan di akun media sosial. Utamanya setelah Tragedi Kanjuruhan (1/10/2022).
Harapannya tentu agar Arema bisa segera bangkit bersama Aremania.
General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi jujur mengakui, Arema tengah berada dalam fase yang sulit.
Apalagi saat ini, Arema sedang terjerembab di dasar klasemen sementara Liga 1 musim 2023-2024. Yang tanpa kemenangan hingga pekan ke-7.
“Tentu saja kita tidak boleh menyerah dengan keadaan. Selain berusaha, kita juga memohon kepada Yang di Atas. Agar Arema diberikan kekuatan.”
“Maka, di usia ke-36 ini, kita usung slogan Bismillah Bangkit. Di dalamnya ada banyak doa dan harapan agar semua bisa lebih baik,” kata Inal, sapaan akrabnya.
Jargon Bismillah Bangkit yang diusung itu, terpatri dalam logo HUT ke-36 Arema, yang diluncurkan di saat yang bersamaan. Inal menyebut, logo ini menjadi ilustrasi harapan Arema untuk bangkit bersama Aremania.
Terdapat sosok singa berwarna biru yang mengaum, dibalut syal bertuliskan Bismillah Bangkit. Yang membentuk angka 36.
Singa itu berdiri dengan latar belakang simbol-simbol Malang Raya, sambil mencengkeram bola api yang melambangkan semangat untuk terus bergerak maju.
“Intinya, kita berusaha mengembalikan lagi semangat, bahwa Arema harus bergerak maju menjadi kebanggaan Aremania dan masyarakat Malang Raya,” tegasnya.
Sementara itu, untuk merayakan HUT ke-36 Arema, Jumat (11/8/2023), manajemen Arema mengimbau Aremania untuk menjaga kondusifitas Malang Raya.
Manajemen sendiri, hanya akan memperingatinya dengan menggelar acara sederhana. Berupa tahlil dan doa bersama di Kandang Singa, Jalan Mayjend Panjaitan No. 42 Kota Malang.
Tak ada agenda perayaan besar-besaran, seperti pentas musik dan sebagainya.
Tahlil dan doa bersama, akan dikhususkan untuk arwah 135 korban Tragedi Kanjuruhan (1/10/2022). Tak lupa mereka juga mendoakan para tokoh pendiri Arema dan Aremania yang telah mendahului.
“Dari Arema, peringatan dilakukan dengan sederhana. Ada tahlil dan doa yang dilakukan di Kandang Singa,” tambah Inal.
Momen peringatan hari jadi ke-36 Arema ini, harus dimanfaatkan sebagai momentum untuk bermunajat. Harapannya agar ke depan, Arema dan Aremania selalu diberikan apa yang menjadi harapan semuanya.
“Tentu saja di hari ulang tahun ke-36 ada banyak doa dan harapan. Baik untuk Arema, dan Aremania. Semoga kita selalu diberikan keselamatan, kekuatan dan kembali berprestasi.”
“Harapannya tentu semoga ini menjadi momentum kebangkitan, sesuai dengan slogan yang kita usung yakni Bismillah Bangkit.”
Inal menyadari, HUT Arema biasanya identik dengan adanya perayaan berupa konvoi. Langkah antisipatif sudah dilakukan dengan mengimbau Aremania.
“Kami menghimbau Aremania untuk tetap menjaga kondusifitas Malang Raya. Untuk kegiatan, mungkin bisa difokuskan doa dan tahlil di wilayah domisili masing-masing,” sebutnya. (Ra Indrata)