Malang Post – Pada Liga 1 musim 2023/2023 ini, Arema FC sudah melakoni tiga partai kandang. Meski sesungguhnya, tidak berlangsung di kandang Singo Edan sendiri.
Karena Arema FC, meminjam Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Untuk menjadi kandang sementara. Hingga Stadion Gajayana, selesai direnovasi.
Namun cukup miris, ketika membandingkan penonton yang hadir secara langsung. Menyaksikan Arema FC bermain kandang. Terlebih-lebih jika dibandingkan, sebelum terjadinya Tragedi Kanjuruhan.
Bahkan karena faktor tragedi yang menyebabkan 135 Aremania tewas itulah, yang menjadikan Arema FC, kehilangan kandangnya. Sekaligus kehilangan suporternya.
Bagaimana tidak, dalam tiga laga kandang tersebut, jumlah tiket yang terjual, tak lebih dari 680 lembar tiket saja.
Sangat sedikitnya jumlah kehadiran Aremania tersebut, bisa jadi salah satu penyebabnya, adalah keputusan manajemen Arema FC, yang memindahkan homebase musim ini, ke luar Malang Raya.
Meski alasan pemilihan homebase itu dipindah ke Denpasar, mengacu pada jumlah Aremania yang berada di Pulau Dewata, relatif cukup besar.
Apalagi Arema Dewata, juga sempat menyatakan komitmennya. Untuk memberikan dukungannya kepada Arema. Sejak awal menjamu Persib Bandung, beberapa waktu lalu.
Tetapi bagi Aremania dari luar Pulau Bali, tetap butuh perjuangan ekstra keras. Tidak hanya tenaga, tapi juga dana.
Faktor lain yang diduga menjadi penyebab sepinya penonton, adalah harga tiket yang naik cukup drastis.
Harga tiket ekonomi yang tadinya hanya Rp50 ribu, sekarang naik menjadi Rp150 ribu. Meski dengan iming-iming gratis air mineral, snack dan asuransi.
Padahal sang pemilik stadion, Bali United, hanya menjual tiket ekonomi Rp80 ribu. Ketika menjamu lawan-lawannya di Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Belum lagi tiket-tiket itu, saat ini tidak bisa dijual bebas. Seperti sebelumnya, yang selalu tersedia di loket stadion, di masing-masing korwil Aremania atau bahkan lewat calo.
Sekarang, tiket itu harus dibeli secara online. Bahkan pada laga kandang kedua melawan Bali United, Panpel Arema mulai menerapkan aplikasi khusus. AremaXcess.com.
Dengan berbagai fitur dan keuntungan yang ditawarkan, aplikasi ini menggiring Aremania untuk membeli tiket secara online 100 persen.
Dengan alasan keamanan, Panpel Arema membuat siapa pun yang hendak membeli tiket Arema secara online ini, menjadi lebih ribet. Mereka wajib tak hanya menyertakan foto kartu identitas, tapi juga foto diri bersama kartu tersebut.
Sudah begitu, ribetnya pembelian tiket dan mahalnya harga tanda masuk itu, belum diimbangi dengan prestasi yang diraih skuad Singo Edan.
Hingga pekan ke-6, Arema FC justru masih menjadi penghuni dasar klasemen. Karena baru mendapatkan dua poin.
Sekalipun dalam tim yang berdiri 1987 ini, punya enam sosok pemain asing. Yang kuotanya musim ini segaja ditambah PSSI, dengan tujuan industri. Toh kenyataannya, tak cukup menjadi daya tarik. (Ra Indrata)