Malang Post – Rabu (9/8/2023) sore di Stadion Jatidiri, Semarang. Adalah laga ke-7 Arema FC di Liga 1 musim 2023/2024. Dengan dijamu PSIS Semarang. Nyatanya, masih juga belum ada tambahan poin yang bisa diambil.
Alih-alih mendapatkan poin, Arema FC justru semakin ‘nyaman’ berada di dasar klasemen sementara. Itu setelah tuan rumah, berhasil memaksa Singo Edan pulang dengan tangan hampa.
Dua gol yang dibuat kapten tim PSIS Semarang, Septian David Maulana. Masing-masing menit 67 dan 75, menjadikan kekalahan kelima bagi Arema FC. Sekaligus dua laga berturut-turut, tim berlogo kepala singa ini, tidak berhasil mencetak gol.
Padahal Laskar Mahesa Jenar, tidak tampil dengan formasi lengkap. Ada empat penggawa utama, tidak bisa diturunkan. Salah satunya striker utamanya, Carlos Fortes.
Tetapi kondisi tersebut, nyatanya tidak bisa dimaksimalkan Dendi Santoso dan kawan-kawan.
Bahkan sejak awal, Arema FC terus mendapat tekanan dari PSIS Semarang. Dalam statistik yang dilansir PT Liga Indonesia Baru, Arema FC hanya mencatatkan 39 persen penguasaan bola.
Fakta itu sebenarnya juga mengindikasikan, Arema FC sudah mulai bisa menata lini pertahanan. Yang lebih ketat dan kuat, dibandingkan laga-laga sebelumnya.
Memasang duet Ichaka Diarra dan Bagas Adi Nugroho, di posisi bek tegah. Yang dilapis Charles Raphael de Almeida plus Jayus Hariono, di depan kedua bek itu. Menjadikan PSIS sempat kesulitan menembus gawang Julian Garcia Schwarzer.
Hingga di sepanjang babak pertama, sebenarnya kekuatan kedua tim sama-sama. Yang saling jual beli serangan. Termasuk saling menciptakan peluang.
Beberapa kali Arema FC yang memasang striker Gustavo Almeida dos Santos. Dengan disokong Dedik Setiawan dan Dendy santoso, berhasil menerobos pertahanan PSIS Semarang.
Tetapi jika tidak karena kepiawaian Muhammad Adi Satryo, kiper muda Timnas Indonesia ini, mungkin gawang PSIS sudah bobol.
Selain itu, Dedik Setiawan sepertinya harus mengembalikan naluri mencetak gol. Karena beberapa kali mantan striker Timnas Indonesia ini mendapatkan peluang. Namun gagal dikonversi menjadi gol.
Pun chemistry-nya dengan Gustavo Almeida, harus lebih ditingkatkan lagi. Karena di laga yang disaksikan 4.138 penonton itu, keduanya terlihat masih bermain individualistik.
Walhasil, umpan tik-tak dan terobosan atau pun saling membuka ruang, diantara kedua pemain itu, belum terlihat berjalan seperti keinginan tim pelatih.
Hasilnya, dari 12 kali total tembakan yang dilakukan Arema FC. Hanya ada empat tembakan, yang on target. Itu pun tanpa bisa membuahkan gol. (Ra Indrata)