Malang Post – Komitmen Pemkot Batu, untuk memajukan daerah dari berbagai lini terus dilakukan. Salah satunya, menjadikan kota sehat dengan predikat terbaik.
Saat ini, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sudah mulai melakukan penilaian, kota-kabupaten Sehat 2023 tingkat Nasional. Penilaian itu dilakukan secara virtual.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai melakukan pemaparan langsung. Dalam capaian kinerja Pemkot Batu untuk membangun kota sehat.
Total ada sembilan indikator yang dia paparkan secara daring dihadapan verifikator. Para verifikator itu berasal dari Kemendagri, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian PUPR dan Bappenas RI.
“Indikator pertama adalah tatanan kehidupan masyarakat sehat mandiri. Dimana Kota Batu memfasilitasi kesehatan yang lengkap dan berkualitas. Serta mendorong gaya hidup sehat melalui program edukasi dan promosi kesehatan. Hasil verifikasi provinsi angkanya tembus 91,1 persen,” tutur Aries, Senin (7/8/2023).
Indikator kedua, yakni tatanan permukiman dan fasilitas umum. Kota Batu memfasilitasi perancangan pemukiman yang beragam, ramah lingkungan dan berintegrasi. Dengan keberadaan fasilitas umum seperti taman, tempat rekreasi, serta pelayanan dasar air bersih dan sanitasi. Berdasarkan hasil verifikasi provinsi mencapai 82,7 persen.
Indikator ke tiga, yakni tatanan satuan pendidikan. Dalam hal ini, Kota Batu menciptakan lingkungan belajar yang inovatif, aman dan merata untuk semua lapisan masyarakat. Dengan fasilitas dan kurikulum yang sesuai kebutuhan pendidikan. Hasil verifikasi provinsi mencapai 90,9 persen.
Indikator keempat, tatanan pasar kota batu menyediakan pasar tradisional modern dengan sistem perdagangan yang efisien, nyaman dan bersih. Guna mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat. Hasil verifikasi provinsi 75 persen.
“Kelima yakni tatanan pariwisata. Berdasarkan verifikasi provinsi 88,5 persen. Kota Batu mengembangkan sektor pariwisata yang berkelanjutan. Dengan menjaga kelestarian lingkungan. Serta menyediakan layanan yang menyenangkan bagi pengunjung,” jelas dia.
Indikator ke enam, yakni tatanan transportasi dan tertib lalu lintas jalan. Dengan hasil verifikasi sebesar 81,3 persen. Kota Batu meningkatkan sistem transportasi berkelanjutan dan terpadu. Serta penegakkan aturan lalu lintas untuk mengurangi kemacetan lingkungan kota yang lebih aman.
Berikutnya, tatanan perkantoran dan perindustrian, angkanya mencapai 81,3 persen. Dalam hal ini Kota Batu meregulasi dan berkolaborasi dalam penggunaan lahan yang efisien untuk perkantoran dan perindustrian. Guna memastikan aksesibilitas yang baik dan lingkungan kerja yang produktif.
Kedelapan tatanan perlindungan sosial 91,2 persen berdasarkan verifikasi provinsi. Dalam hal ini Kota Batu memberikan jaminan sosial dan dukungan bagi kelompok rentan. Serta memastikan keadilan sosial untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Kesembilan, tatanan pencegahan dan penanganan bencana dengan verifikasi provinsi 100 persen. Kota Batu menerapkan langkah-langkah pencegahan, kesiapsiagaan dan penanganan bencana yang efektif. Melalui rencana darurat, sistem peringatan dini dan koordinasi antar instansi.
“Berbagai capai tersebut, merupakan hasil kolaborasi seluruh stakeholder. Sehingga Kota Batu masuk dalam penilaian kota sehat nasional. Semoga Kota Batu bisa jadi yang terbaik,” tutupnya. (Ananto Wibowo)