Malang Post – Kekalahan telak 0-4, yang diterima Arema FC dari Barito Putera. Benar-benar menjadikan Singo Edan bergelut dengan ‘rekor’, yang tercatat dalam sejarah.
Bagaimana tidak, sejak kompetisi kasta tertinggi di Indonesia bergulir. Mulai dari Divisi Utama, Liga Super, Indonesia Soccer Championship (ISC) A, hingga Liga 1. Arema cukup digdaya ketika menjadi tuan rumah.
Wajar jika kekalahan di pekan ke-6, Liga 1 musim 2023/2024, Sabtu (5/8/2023) lalu, mendapat sorotan tajam. Itu adalah kekalahan terbesar yang diterima Arema FC, di laga kandang.
Fakta bahwa musim ini, secara de facto Arema FC tidak memiliki kandang, tak bisa menjadi alasan pembenar.
Karena di musim 2022/2023 lalu, ketika Arema FC terusir dari homebase. Sebagai buntut Tragedi Kanjuruhan. Tim ini hanya menderita kekalahan 0-3. Dari Bhayangkara FC pada Jumat (14/4/2023).
Ketika itu, Arema FC meminjam Stadion PTIK di Jakarta Selatan. Sebagai kandang mereka sepanjang putaran kedua Liga 1 musim 2022/2023). Setelah ditolak di berbagai daerah, yang stadionnya ingin dipakai kandang.
Pun ketika alasan komposisi pemainnya, yang tak juga pada posisi full team, menjadi alasan. Juga bisa dimentahkan.
Karena kejadian serupa, pernah terjadi di Liga 1 musim 2011/2012. Saat itu, Arema FC baru saja lepas dari dualisme Arema.
Ketika itu, Arema memang sempat kalah 1-5 dari Sriwijaya FC. Tetapi masih sempat melakukan perlawanan dan bisa mencetak satu gol.
Namun saat menjamu Barito Putera, Sabtu (5/8/2023) lalu, nyaris Arema FC tidak mampu memberikan perlawanan.
Bahkan dalam statistik yang dilansir PT Liga Indonesia Baru, hanya ada satu tendangan on target, yang dibuat Arema FC. Akurasi tembakannya juga hanya 12,5 persen.
Bandingkan dengan tim tamu, Barito Putera. Yang membuat tujuh kali tendangan on target. Dengan akurasi tembakan mencapai 58,33 persen.
Tak heran seusai kekalahan yang menyakitkan tersebut, muncul banyak pertanyaan. Terkait janji manajemen Arema FC. Yang bakal melakukan pergantian pelatih.
Karena setelah Asisten Pelatih Arema FC, I Putu Gede Swisantoso, memutuskan mundur dari Arema FC, pada Jumat (21/7/2023) lalu. Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas mengaku bakal mendatangkan pelatih baru.
“Pelatih baru kan sudah ada. Sedang dipersiapkan semuanya. Tinggal tunggu waktu saja. Untuk sementara Coach Gethuk (Joko Susilo), yang akan mendampingi satu sampai dua pekan ke depan,” kata Wiebie, Jumat (21/7/2023) lalu.
Dan jika merujuk pada timeline yang dijanjikan, praktis usai laga lawan Barito Putera itu, seharusnya sudah ada pergantian pelatih di tubuh Arema FC.
“Setelah pelatih baru datang, Coach Gethuk nanti sama seperti Coach Putu, dia pamit mundur,” tandas mantan Direktur Keuangan PSMS Medan ini.
Namun tampaknya hingga menjelang dijamu PSIS Semarang, pada Rabu (9/8/2023) lusa, posisi Joko ‘Gethuk’ Susilo, masih tetap bersama Gustavo Almeida dan kawan-kawan.
Karena ketika Arema FC memutuskan langsung bertolak ke Semarang, usai menjamu Barito Putera di Gianyar Bali. Penyusunan strategi dan persiapan tim, masih dipimpin oleh pelatih berusia 53 tahun itu. (Ra Indrata)