
Malang Post – Tim Doktor Mengabdi Kemitraan (DMK) dari Universitas Brawijaya, yang berkolaborasi dengan kegiatan KKN Tematik dari LPPM Universitas Brawijaya. Melakukan kegiatan bimbingan teknis diseminasi teknologi produksi pakan ternak silase dan pupuk organik. Pada kelompok Gerakan Masyarakat Peduli Sampah (GEMES), yang merupakan binaan dari Balai Taman Nasional Meru Betiri di Desa Sarongan, Kab. Banyuwangi.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan, sekaligus pendampingan. Sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi keterbatasan daun hijauan, sebagai pakan ternak kambing.
Desa Sarongan, memiliki beragam potensi hutan tropis. Dengan beragam jenis pohon dan tanaman hijau, yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak kambing.
Macam dari tanaman hijau, yang dapat dimanfaatkan sebagai ternak kambing. Yaitu tanaman jagung, rumput odot, pohon mahoni, pohon rambutan dan masih banyak macam tanaman lainnya.
Saat ini sebagian besar kelompok GEMES, memiliki ternak kambing dengan pakan hijauan dari desa penyangga Meru Betiri.
Ketua pelaksana kegiatan, Dr. Siti Asmaul Mustaniroh, STP., MP., dari Fakultas Teknologi Pertanian mengatakan, selama ini yang menjadi kendala dari kelompok GEMES, antara lain rendahnya efisiensi. Dalam pemberian pakan kambing. Yang berdampak keuntungan penjualan kambing. Serta keterbatasan transfer teknologi, dalam pemanfaatan kotoran kambing sebagai pupuk organik.
“Pemberian pakan yang efisien, memiliki peran penting dalam meningkatkan produktivitas ternak,” urainya
Silase adalah metode pengawetan pakan atau hijauan, dengan kadar air yang telah ditentukan, melalui proses fermentasi oleh bakteri.
Selain itu, silase juga merupakan pakan ternak, yang dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Umumnya terbuat dari hijauan serta limbah pertanian.
Melalui program ini, peternak di Desa Sarongan, diajarkan cara-cara efektif dalam pemilihan dan penyiapan bahan baku silase. Seperti tebon jagung, rumput odot, pohon rambutan dan pohon mahoni. Juga penggunaan teknik fermentasi yang tepat guna, untuk menghasilkan pakan berkualitas tinggi.
Bimbingan teknis pembuatan pakan ternak silase dan pupuk organik, dilakukan pada 15-16 Juli 2023. Pada 15 Juli 2023, dilakukan pendampingan pembuatan pembuatan pakan ternak silase dan pupuk organik. Bertempat di rumah Setyo Wahono oleh tim UB, mahasiswa KKN dan juga kelompok GEMES, untuk ikut serta dalam pembuatannya.
Kegiatan ini melibatkan ahli pembuatan pakan ternak silase. Yaitu Ria Dewi Andriani SPt, MP, M.Sc dari Fakultas Peternakan. Ahli pembuatan pupuk organik yaitu Nimas Mayang SS, STP, MP, PhD dari Fakultas Teknologi Pertanian dan Rini Yulianingsih STP, MT, PhD dari Fakultas Teknologi Pertanian. Yang memberikan penjelasan terkait prosedur penggunaan mesin perajang serbaguna.
Acara bimtek tersebut, disambut antusias oleh peternak dan anggota kelompok GEMES di Desa Sarongan.
Mereka menyambut baik upaya kolaboratif dari para pakar dan peneliti universitas, dalam memberikan solusi nyata untuk masalah peternakan. Terutama masalah pakan ternak kambing yang sangat terbatas ketersediaan pakan hijauan. Yang bisa membahayakan daerah konservasi lingkungan Meru Betiri.
Capaian keberhasilan yang diperoleh dalam kegiatan Program Doktor Mengabdi, adalah pemahaman pengetahuan dan keterampilan kelompok dalam produksi pakan ternak silase dan pupuk organik. Sehingga mempersingkat waktu budidaya ternak dan pendapatan menjadi maksimal.
Program bimtek pakan ternak silase dan pembuatan pupuk organik ini, diharapkan menjadi langkah awal yang berkelanjutan. Dalam mengembangkan peternakan yang lebih produktif, berdaya saing dan berwawasan lingkungan di Desa Sarongan, Banyuwangi.
Hasil produksi pakan ternak silase dan pupuk organik, selanjutnya dilakukan pengujian laboratorium di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. (M. Abd. Rahman Rozzi)