Malang Post – Mungkin tidak ada yang spesial, bagi Arema FC untuk memakai kostum away. Yang berwarna putih-putih. Ketika justru mereka menjadi tuan rumah.
Serta mengesampingkan kostum utama, warga biru-biru, saat menjamu lawan.
Tetapi pemakaian kostum away, ketika menjamu Barito Putera, Sabtu (5/8/2023) kemarin. Di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Justru mencetak ‘rekor’.
Yakni yang pertama kalinya, dalam laga home Arema FC di Liga 1 musim 2023/2024 ini, menderita kekalahan telak 0-4, ketika memakai jersey putih-putih. Karena di dua home sebelumnya, Singo Edan selalu memakai kostum home, biru-biru.
Tidak itu saja, Arema FC juga tidak pernah menang hingga pekan ke-6 Liga 1 musim ini. Ketika mereka memakai kostum away.
Sebelumnya, kostum putih-putih itu, membuat Arema FC kalah 0-1, dari Dewa United. Di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Banten. Pada 2 Juli 2023.
Masih ditambah lagi, kekalahan telak empat gol tanpa balas itu, juga menjadi yang pertama kali bagi Arema FC, sebagai tuan rumah. Sekaligus juga tuan rumah pertama di Liga 1 musim ini, yang kalah telak dengan agregat 4-0.
Lantas kenapa Arema FC sampai kalah telak?
Pelatih Arema FC, Joko ‘Gethuk’ Susilo menyebut, faktor mental yang menjadi penyebab utama. Sekalipun sebelum laga, berbagai cara sudah dilakukan tim pelatih. Untuk bisa membangkitkan mental bertanding Gustavo Almeida dan kawan-kawan.
Apalagi momen untuk bangkit itu, sebenarnya sudah didapatkan Arema FC. Yakni setelah sukses menahan imbang Persis Solo. Pada Minggu (30/8/2023) di Stadion Sriwedari, Solo.
Menurut Coach Gethuk, untuk memotivasi pemain, bisa datang dari berbagai pihak. Termasuk dari tim pelatih, manajemen, atau suporter.
Namun, yang utama menurutnya, adalah motivasi untuk bangkit dari diri pemain itu sendiri.
Sejauh ini, pelatih dan manajemen sudah melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk memotivasi para pemain. Meski dari enam laga, Arema cuma bisa meraih dua poin hasil dua kali imbang.
“Soal mental pemain, saya sudah berusaha. Bagaimana pun kami sudah mencoba memberikan motivasi dari luar,” kata Coach Gethuk.
Mantan pelatih Persik Kediri ini menambahkan, saat ini yang bisa membangkitkan mental pemain Arema, adalah mereka sendiri.
“Harus ada motivasi untuk bangkit dari dalam diri sendiri,” sebutnya.
Sejauh ini, Arema terpuruk di dasar klasemen sementara Liga 1 2023-2024 dengan koleksi dua poin. Arema pun menjadi satu-satunya peserta kompetisi musim ini yang belum pernah meraih kemenangan.
“Sekarang saya kembalikan kepada para pemain sendiri. Kalau ini dijadikan masalah, tentu akan sulit.”
“Saya masih meyakini para pemain Arema bisa mengatasi semua ini sendiri. Memang ini situasi yang gak mudah, tapi kembali lagi, ini bukanlah alasan, karena kenyataannya begini,” imbuhnya.
Sebagai pendukung Arema, Aremania juga sempat melakukan protes di tribune timur Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar usai laga.
Gethuk menilai tuntutan mereka untuk ganti pelatih, adalah hal yang normal.
“Itu normal. Saya gak perlu menanggapi apa yang dilakukan suporter. Protes itu sudah biasa dilakukan. Baik secara langsung maupun lewat media sosial,” tegas pelatih berlisensi AFC A Pro ini. (Ra Indrata)