Malang Post – Guru sekolah dari Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) se Kota Malang. Diikuti murid-muridnya, berjumlah sekitar 10 ribu siswa.
Membanjiri lapangan bagian dalam, Stadion Gajayana Kota Malang. Melaksanakan gebyar tarian kreativitas. Bernama: “Tarian Malang Sat-set Wat-wet dan Tarian Ayo Bergembira Bersekolah”.
Digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Malang, Sabtu (29/07/2023).
Turut hadir Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji beserta Bunda PAUD, Widayati Sutiaji. Didampingi Sekkota Malang, Erik Setyo Santoso, bersama Kepala Dindikbud, Suwarjana, SE.,MM. Termasuk beberapa Kepala OPD lainnya.
Wali Kota Malang sangat mengapresiasi atas inisiasi dan kreativitas guru PAUD. Berkolaborasi secara apik. Terdiri dari masyarakat, guru serta OPD terkait.
“Kita lihat bersama dukungan dari para orang tua murid beserta OPD pengampu. Mereka semua bersemangat mensukseskan gebyar kreativitas PAUD, berupa kreativitas tarian,” jelas Wali Kota Sutiaji.
WALI KOTA Malang, Sutiaji sewaktu memberikan arahan dan sambutan. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
Wali Kota melihat, banyak hal bisa dipetik pada acara ini. Salah satunya adalah terjalinnya komunikasi yang baik, antara guru dan wali murid. Kedua, adanya inisiasi dan kreasi.
“Ketiga, adanya semangat pembelajaran, kedisiplinan, kebersamaan serta kekompakan. Kita ketahui bersama, semua itu diterapkan di sini,” ungkap dia.
Selanjutnya, kata Sutiaji, untuk mempersiapkan generasi berkualitas dan mampu bersaing. Tentunya dibutuhkan pendidikan yang baik dan benar, serta berkualitas dengan penuh rasa tanggungjawab.
“Kita pahami bersama, anak adalah anugerah, amanah serta investasi. Untuk itu, kita mesti menjaga, merawat, membimbing sekaligus mencetaknya untuk siap berkompetisi dan berprestasi,” cetusnya.
BUNDA PAUD Kota Malang, Widayati Sutiaji sibuk saat menyapa dan menyalami murid PAUD usai foto bersama. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
Hal senada disampaikan Bunda PAUD Kota Malang, Widayati Sutiaji. Menurutnya, semangat, kreativitas, kebersamaan serta tanpa kenal lelah. Perjuangannya patut diapresiasi dan diacungi jempol.
“Kami selanjutnya mengusulkan kepada Pemkot Malang, agar adanya supporting peningkatan kesejahteraan gaji guru Himpaudi di Malang,” tambah dia.
Katanya, gaji guru Himpaudi saat ini, baru terealisasi Rp600 ribu. Ke depan, pihaknya berharap di 2024. Telah diamini oleh Wali Kota Malang, gaji mereka bisa tembus Rp 1 juta/bulan.
“Kami melihat sekaligus merasakan perjuangan dan pengorbanan para guru Himpaudi. Mereka dituntut untuk bisa mencetak generasi emas dan berprestasi. Pastinya bebannya luar biasa sekali,” imbuhnya lagi.
Sementara itu, Kepala Dindikbud Kota Malang, Suwarjana menjelaskan, acara gebyar dan kreativitas PAUD ini dipersiapkan dua bulan lamanya. Alhamdulillah, berkolaborasi apik antara orang tua, guru dan lainnya.
“Kami juga berterima kasih atas dukungan dari banyak pihak. Seperti, Korem 083/Bdj, Dishub, Satpol PP, Diskominfo, Dinkes dan lainnya,” ujar Suwarjana.
Hikmah dari acara ini, sambung dia, satu sama lainnya saling mengenal dan berkomunikasi. Sebelumnya tidak saling kenal dan tidak ada komunikasi.
“Lainnya, adalah bisa menjadi kenangan tersendiri bagi anak-anak PAUD ini kelak. Bahwa dirinya pernah berada di sini (Stadion Gajayana), bersama teman-temannya,” sambungnya.
WALI KOTA Malang, Sutiaji beserta Bunda PAUD, Widayati Sutiaji. Bersama ribuan guru dan murid PAUD, melaksanakan Tarian Ayo Bergembira Bersekolah dilanjutkan dengan Tarian Malang Sat-set Wat-wet, di Stadion Gajayana Malang. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
Kabid Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal Dindikbud, Dra. Andayun Sri Afriana, MAP., menguatkan penyampaian Kadindikbud. Disebutkan, kegiatan seperti ini digelar tiap tahun. Bagian dari upaya sosialisasi soal PAUD.
“Bermaksud agar masyarakat bisa melihat secara langsung. Apa yang sudah diajarkan atau diberikan oleh pendidik kepada peserta didik. Mendorong tekad orang tua, akan pentingnya mengawali sekolah anaknya di PAUD,” ucap Andayun.
Andayun berpikiran, acara ini bisa dilihat bersama. Terwujudnya kreativitas murid bersama gurunya. Menunjukkan adanya kualitas dan kuantitas peningkatannya.
“Mereka bersama pendidiknya, mampu mengaplikasikan tarian kreativitas. Selain itu, disokong adanya program PAUD Holistik Integratif (pelindungan). Dikuatkan dengan pelayanan kesehatan dan pendidikan memadai,” pungkasnya. (Adv/Iwan/Ra Indrata)