
Malang Post – Hasil autopsi korban anak dan ibu kasus Karangploso, telah dikantongi Satuan Reskrim Polres Malang. Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Wahyu Rizky S menyebut, Mujiati (33) sempat menyayat tangan dan menusuk dadanya sendiri.
Sejak kejadian Jumat (21/7/2023) lalu, lebih dari empat orang menjadi saksi. Namun, sang suami Mujiati, diketahui masih berada di Probolinggo.
Terkait adanya penagih hutang, hasil keterangan saksi menunjukkan, memang ada indikasi korban terlilit hutang lebih dari satu ‘Bang Titil’.
“Memang ada hasil hutang piutang totalnya Rp8 juta. Ada bukti-buktinya. Kami mintai keterangan saksi, ‘Bang Titil’-nya juga membenarkan korban memiliki hutang. Di rumahnya, ada banyak fotokopian dengan nama berbeda,” sebut Wahyu.
Wahyu kemudian menjelaskan estimasi kematian dua korban dan hasil otopsinya. Hasil otopsi anak, ada luka sayatan di pergelangan gangan. Sayatan itu memutus pembuluh vena hingga mengeluarkan banyak darah. Hal inilah mengakibatkan kematian.
Hasil otopsi sang ibu, ada juga sayatan di pergelangan tangan kiri. Namun, kata Wahyu, sayatan itu hanya melukai kulit karena tidak terlalu dalam. Selain sayat, ada luka gores diduga hasil tusukan pisau. Luka ini di bagian dada dan tidak dalam.
“Sayatan dan tusukan tidak menyebabkan kematian. Kemudian merencanakan gantung diri. Ada kemungkinan di kamar tapi tempatnya terlalu pendek dan korban pindah ke dapur, ” sebut Wahyu.
“Estimasi meninggalnya anak sekitar pukul 20.00 malam. Untuk ibu pukul 23.00 WIB. Kami temukan satu pisau dapur di kamar, lokasi korban anak. Tidak ada tanda-tanda dibobol atau kami simpulkan, yang membunuh anak kecil adalah ibunya sendiri, ” urai Wahyu.
Mujiati (33) dan AQ (3) ditemukan meninggal dunia di rumahnya, masuk Desa Karangploso, Kabupaten Malang, Jumat silam. Usai membunuh sang anak, korban memilih bunuh diri. Motifnya, korban diduga depresi akibat terlilit hutang ke sejumlah bang titil atau pemberi hutang. (Santoso FN)