Malang Post – Satuan Reskrim Polres Malang meringkus seorang pria yang merupakan pelaku utama pembunuhan atau penusuk mahasiswa Unitri. Dalam rilis pers Rabu (26/7/2023) siang, barang bukti samurai pendek 50 Cm.
Tersangka bernama Jonio Fernandes alias Jofer (34) ber-KTP Dusun Nusikun Desa Naitimu Kecamatan Tasifeto barat Kab Belu Nusa Tenggara Timur. Ia diringkus tim gabungan Polres Malang dan Polres Sikka di Maumere Nusa Tenggara Timur.
“Penangkapan ini gabungan dua polres, kami dan dan Polres Sikka di Maumere NTT. Jofer merupakan Tersangka utama. Dia yang melakukan penusukan sebanyak 4 kali, ” ungkap Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Wahyu Rizky.
Wahyu kemudian membeberkan bahwa hasil otopsi menunjukkan, adanya luka fatal dalam organ dalam akibat senjata tajam itulah yang menyebabkan korban meninggal. Namun, pemeriksaan sementara, pisau mirip samurai pendek itu bukanlah milik tersangka Jofer.
“Kami amankan bb utama sebuah sebilah pisau, berukuran 50 cm kami amankan di Gresik. Di tempat kontrakan Joferr. Saat kami grebek, tersangka sudah keluar pulau. Pisau milik tsk Jerry, namun untuk yang menikam tersangka Jofer, ” sebut Wahyu.
Tiga tersangka telah ditangkap Polres Malang, berturut-turut, tersangka Remigius Mario Bere Seran alias Rendu (23) ber-KTP Fahiluka Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka Provinsi NTT dan Yeremias Sigibertus Maya alias Jerry (30) KTP Desa Kamanasa, Malaka Tengah, Kabupaten Malaka Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dari 3 tersangka, hanya 1 tersangka yang masih berstatus mahasiswa. Dua tersangka lain termasuk Jofer, bukanlah mahasiswa Unitri. “Untuk 2 tsk, hanya 1 yang masih kuliah menunggu sidang skripsi. Lebih banyak domisili di Gresik. Datang atas undangan salah satu mahasiswi yang lulus, ” cerita Wahyu.
Tinggal satu tersangka yang masih DPO. Kata Wahyu, keempatnya memiliki peran masing-masing. Tersangka Jerry turut memukul korban berkali-kali dan tersangka Rendy meneriaki korban saat akan pulang.
Korban Krisnael Murri (23) warga Tema Tana Kecamatan Wewewa Timur, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur yang juga mahasiswa Unitri, Minggu (25/6/2023) tengah malam, meninggal dunia dengan penuh luka di Tegalgondo Karangploso.
Motif pengeroyokan terhadap korban sementara didapat penyidik bahwa para tersangka sakit hati atau tidak terima karena korban menggeber motor saat hendak pulang meninggalkan lokasi pesta perayaan kelulusan. (Santoso FN – Yanuar Triwahyudi)