
Malang Post – Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, kembali menjalani evaluasi kinerja pada Triwulan ll. Di Inspektur Jendral Kementerian Dalam Negeri (Itjen Kemendagri) RI.
Evaluasi ini wajib dan rutin dilakukan Aries setiap tiga bulan sekali. Pada evaluasi ke dua ini, dia memaparkan hasil kinerjanya selama enam bulan.
Atau semenjak dilanjutkan menjadi Pj Wali Kota Batu, 19 Januari 2023 lalu. Terdapat tiga aspek yang dilakukan evaluasi. Diantaranya penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Proses evaluasi itu berjalan selama dua jam.
Tim Panelis dipimpin langsung Inspektur Khusus Kemendagri RI, Teguh Natutomo. Dia menanyakan kinerja Pj Wali Kota Batu tentang pelayanan, upaya menjaga persatuan dan kesatuan, persampahan dan kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah pusat.
“Kami berharap, antara pemerintah pusat dan daerah, selalu menjalin komunikasi yang baik. Sehingga daerah tidak merasa sendiri. Sebab pemerintah pusat selalu siap melakukan pendamping,” kata Teguh.
Dia juga menyampaikan, tujuan dari evaluasi tersebut guna mempererat komunikasi antara pusat dan daerah. Karena itu, dia mewanti-wanti agar daerah tak pernah merasa sendiri. Karena pemerintah pusat akan selalu melakukan pendampingan.
Sementara itu, dalam paparan evaluasi tersebut. Pj Aries memaparkan apa yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya sebagai Pj Wali Kota Batu, yang telah berjalan selama enam bulan. Pemaparan itu diantaranya seperti perkembangan PAD dari sektor pajak daerah dan retribusi daerah yang terus mengalami peningkatan. Khususnya di sektor pajak daerah.
“Perkembangan PAD dari sektor pajak daerah dan retribusi daerah, terus mengalami peningkatan. Lain hal dengan retribusi daerah, yang belum mengalami peningkatan secara signifikan. Karena itu, langkah-langkah strategis akan segera kami lakukan. Guna mencapai target yang telah ditentukan,” tutur Aries.

Lebih lanjut, dalam bidang kesehatan, Aries memaparkan anggaran yang telah sesuai dengan mandatory spending sebesar 10,46 persen arat Rp118,120 miliar. Jumlah itu melebihi target nasional minimal 10 persen.
Anggaran tersebut dipergunakan untuk mendanai isu-isu strategis dan menjawab permasalahan di bidang kesehatan. Diantaranya meningkatkan angka harapan hidup, penanganan stunting dan pemenuhan kebutuhan standar pelayanan minimal kesehatan.
Kemudian di bidang pendidikan anggaran juga telah sesuai dengan mandatory spending mencapai 20,97 persen atau Rp233,489 miliar. Jumlah itu juga sudah melebihi target minimal nasional sebesar 20 persen.
“Jumlah anggaran tersebut untuk memenuhi kebutuhan 325 lembaga pendidikan. Mulai dari kelompok bermain hingga SMP. Dengan rincian 76 sekolah negeri dan 250 sekolah swasta,” sebutnya.
Lalu di bidang infrastruktur, Aries mengungkapkan, juga telah memenuhi sesuai mandatory spending mencapai 52,84 persen atau Rp262,133 miliar. Melebihi target nasional minimal 50 persen.
Disisi lain, dia juga menerangkan banyak dan beragam inovasi telah dilakukan. Termasuk adanya program 1 inovasi 1 instansi yang saat ini tengah berkembang. Sebelumnya 1 inovasi 1 instansi menjadi 1 inovasi bagi 1 pejabat eselon lll. Sehingga akan ada ratusan inovasi di Pemkot Batu yang akan terwujud.
Dari hasil paparan evaluasi, Aries mengungkapkan beberapa catatan yang perlu dilengkapi. Sebagai hasil masukan Tim Evaluator Itjen Kemendagri dan sudah disanggupi untuk diperbaiki dan ditingkatkan di Triwulan ke lll mendatang.
“Terima kasih atas masukan yang diberikan dan masih banyak yang perlu dilakukan perbaikan. Terutama dalam menyajikan laporan yang lebih baik. Kami akan melakukan perbaikan dan lebih ditingkatkan di Triwulan III,” tandasnya. (Ananto Wibowo)