Malang Post – Volume sampah di Kota Batu saat ini tembus sekitar 130 ton per hari. Jumlah itu dirasa cukup tinggi, untuk daerah yang hanya punya tiga kecamatan ini.
Belum lagi jika musim libur tiba. Volume sampah di Kota Batu turut mengalami peningkatan, seiring bertambahnya jumlah wisatawan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Aries Setiawan menyatakan, saat libur panjang kenaikan volume sampah di Kota Batu bisa tembus 50 ton per hari. Hingga mengakibatkan kenaikan volume sampah TPA Tlekung tembus sekitar 160 ton per hari.
“Peningkatan sampah itu didominasi dari sampah tempat wisata. Karena adanya kenaikan pengunjung. Kemudian juga berasal hotel, restoran dan rumah tangga,” papar Aries, Senin (24/7/2023).
Dengan kondisi tersebut, pihaknya berharap waga masyarakat bisa ikut terlibat dalam hal pengelolaan sampah. Termasuk juga para wisatawan yang datang ke Kota Batu.
“Sehingga pemerintah bekerja keras mengatasi sampah. Masyarakat dengan kesadarannya bisa mengurangi volume sampah dari lingkungannya,” tutur dia.
Lebih lanjut, untuk memaksimalkan pemusnahan sampah di TPA Tlekung. Pihaknya akan mengusulkan penambahan daya listrik sekitar 23 ribu watt melalui PAK 2023. Penambahan daya listrik itu diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp25 juta.
“Untuk memaksimalkan pemusnahan sampah, TPA Tlekung membutuhkan penambahan daya listrik sekitar 23 ribu watt. Penambahan data itu difungsikan untuk menggerakkan mesin pemusnah sampah,” tutur Aries.
Dengan daya listrik itu berfungsi untuk menggerakkan conveyor pada mesin pemusnah sampah. Saat ini satu mesin pemusnah sampah beroperasi. Tetapi, sudah ada mesin pemusnah yang kedua yang sekarang masih disempurnakan.
“Jika penambahan daya 23 ribu watt ini disetujui. Maka kekuatan listrik bisa menampung dua mesin pemusnah sampah,” katanya.
Satu mesin pemusnah sampah yang telah beroperasi saat ini bisa memusnahkan sampah sekitar 50 ton. Kemudian mesin lainnya yang belum beroperasi, memiliki kapasitas 150 ton perhari. Sebab itu, keberadaan mesin pemusnah sampah sangat penting.
“Mesin ini sangat penting untuk mengatasi permasalahan sampah di Kota Batu. Karena itu, kami berharap dalam PAK nanti. Dapat terealisasi penambah daya listrik,” harapnya.
Disisi lain, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menambahkan, pihaknya memberikan lampu hijau tentang rencana pengadaan alat berat. Guna mendukung pengelolaan sampah di TPA Tlekung. Selain masa pakai alat berat yang dimiliki memiliki masa waktu. Juga karena alat berat yang ada kurang maksimal.
“Untuk memaksimalkan pengolahan sampah. Alat berat yang berada di TPA Tlekung, memang harus diganti. Kalau perlu, beli alat baru yang lebih maksimal untuk mengolah sampah,” terangnya.
Dia juga menuturkan, dengan alat yang ada saat ini. Dari volume sampah per hari sekitar 150 ton. Alat yang ada belum mampu mengatasi sampah. Sebab alat pengelolaan sampah yang ada saat ini, hanya mampu mengatasi 50 sampai 70 ton sampah.
“Dari 150 ton sampah yang dihasilkan perhari. Kemudian diolah dengan volume tampung 50 sampai 70 ton. Berarti masih menumpuk untuk sisanya. Maka dari itu, perlu alat berat yang lebih besar untuk bisa menyelesaikan sampah yang ada di Kota Batu,” jelasnya.
Disinggung antara perawatan atau pembelian alat berat, Aries menambahkan, jika peremajaan akan makan biaya tinggi daripada membeli yang baru.
“Kami lihat dahulu bagaimana kajian DLH. Alat berat harus diganti dengan yang baru. Menyesuaikan kondisi saat ini, karena jumlah sampah yang diterima lebih banyak. Sedangkan alatnya sudah tidak mampu,” tandasnya. (Ananto Wibowo)