Malang Post – Kota Batu berhasil mempertahankan predikat Kota Layak Anak (KLA), kategori Nindya tahun 2023. Setelah pada tahun sebelumnya, berhasil meraih predikat tersebut.
Selain mempertahankan KLA kategori Nindya. Forum Anak Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, juga berhasil jadi yang terbaik di Indonesia.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyatakan, keberhasilan meraih dua penghargaan tersebut, merupakan hasil kerja kolaboratif dan komitmen bersama. Dalam menjadikan Kota Batu sebagai kota layak bagi anak.
“Penghargaan ini merupakan hasil kolaboratif seluruh OPD. Sekaligus bukti komitmen Pemkot Batu untuk terus memberikan dukungan, agar anak-anak Kota Batu terus tumbuh dan berkembang. Serta menjadi kota yang layak bagi anak,” tutur Pj Aries, Minggu (23/7/2023).
Dua penghargaan itu diraih Kota Batu, pada Malam Penganugrahan Kabupaten/Kota Layak Anak 2023. Diserahkan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, di Hotel Padma, Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah.
“Dengan raihan penghargaan itu, Kota Batu berhasil mempertahankan predikat KLA kategori Nindya. Serta forum anak desa terbaik nasional, untuk ke dua kalinya. Setelah penghargaan yang sama diperoleh Kota Batu pada tahun 2022,” papar Aries.
Penghargaan KLA telah diperoleh Kota Batu sejak tahun 2016 lalu. Raihan ini merupakan penghargaan ke delapan kali. Dimana sejak tahun 2016 sampai tahun 2021, Kota Batu meraih predikat KLA kategori Pratama. Kemudian pada tahun 2022 dan 2023, berhasil meraih KLA kategori Nindya.
Sebagai informasi, untuk urutan-urutan penghargaan KLA dari yang tertinggi hingga yang terendah, dimulai dari KLA, Utama, Nindya, Madya dan Pratama. Terdapat enam indikator penilaian KLA, yakni penguatan kelembagaan, hak sipil dan kebebasan, hak lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, hak kesehatan dasar dan kesejahteraan, hak pendidikan dan kegiatan seni budaya, serta hak perlindungan khusus.
“Pemkot Batu telah melakukan berbagai inovasi serta menyerap aspirasi anak dalam pembangunan. Mulai dari membentuk Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga, infrastruktur dan fasilitas ramah anak, serta berinovasi dalam hal pelayanan publik untuk mewujudkan KLA,” jelas Aries.
Sementara itu, Menteri PPPA menyampaikan, penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi atas komitmen pemerintah daerah. Dalam upaya melaksanakan mandat konstitusi melindungi dan menghargai hak anak.
“Tidak mudah melaksanakan komitmen ini. Membutuhkan kepemimpinan yang kuat. Juga koordinasi pengintegrasian dari seluruh elemen masyarakat. Termasuk media dan juga keluarga,” tuturnya.
Lewat penghargaan itu, pihaknya berharap akan memacu inovasi dan kreativitas lebih luas setiap daerah. Sebab dengan melindungi satu orang anak, berarti melindungi satu bangsa. (Ananto Wibowo)