Malang Post – Permainan kacau, terutama di lini belakang, menjadi pemandangan yang ‘menakutkan’ bagi Arema FC. Ketika dijamu Persik Kediri, di Stadion Brawijaya, Kediri, Sabtu (15/7/2023) kemarin.
Dalam laga yang berkesudahan 5-2 untuk kemenangan tuan rumah, terjadi karena keberhasilan Persik, mengeksploitasi benteng pertahanan Arema FC.
Penyebabnya, sebelum dan saat laga berlangsung, tim Singo Edan harus ditinggal sejumlah pemain pilar.
Menurut pengakuan pelatih Arema FC, Joko ‘Gethuk’ Susilo, pada Sabtu pagi sebelum bertolak ke stadion, bek tengah utamanya, Bagas Adi Nugroho, tiba-tiba sakit.
Dokter tim Arema FC, Nanang Tri Wahyudi, mengkonfirmasi, mantan pemain Timnas Indonesia itu, tidak mungkin tampil karena sakit.
Tak urung, absennya pemain 26 tahun di lini belakang itu, membuat Coach Gethuk khawatir dengan pertahanan Arema.
Solusi mendadak pun langsung diputuskan. Memasang tiga bek tengah sekaligus. Pilihannya jatuh pada Syaeful Anwar dan Asyraq Gufron, untuk menemani Ichaka Diarra. Sementara di bench pemain, tak ada sisa bek tengah lagi.
“Situasi tim yang memaksa kami tidak beruntung. Pagi tadi (Sabtu pagi) sebelum meeting untuk menentukan line up pemain, satu pemain kami sakit, Bagas Adi. Kita pun coba mengubah settingan lini belakang,” kata Coach Gethuk, dalam sesi jumpa pers usai laga.
Namun kesialan Arema FC tak berhenti. Di tengah pertandingan, komposisi pemain belakang dadakan itu, membuat Simen Lyngbo dengan mudah membawa Persik unggul 1-0.
Tak lama berselang, Syaeful Anwar, membuat pelanggaran yang berbuah penalti. Renan Silva yang menjadi algojo, sukses menjalankan tugasnya. Arema pun tertinggal 0-2, ketika pertandingan baru di menit 22.
Tim pelatih pun harus membuat keputusan besar. Untuk mengubah skema tiga bek, kembali menjadi empat bek. Dengan menarik Syaeful Anwar, digantikan Samsudin. Menyisakan Ichaka Diarra dan Gufron di lini belakang. Diapit Hamdi Sula dan Johan Farizi.
Ternyata masalah tidak berhenti. Menit ke-36, petaka kembali terjadi saat Ichaka Diarra, mengalami cedera dan harus ditarik keluar.
Mau tidak mau, Coach Gethuk harus memasukkan Jayus Hariono, sebagai gelandang bertahan. Dan menggeser Charles Raphael untuk menempati posisi Ichaka, sebagai bek tengah.
“Di saat pemanasan, kita harus kehilangan satu pemain lagi, Charles Lokoli Ngoy. Kami harus mengubah rencana lagi. Di setengah babak pertama, kami kehilangan lagi, Ichaka. Kami harus memutar otak lagi untuk mengatasi itu semua,” imbuhnya.
Tak heran jika Coach Gethuk mengakui, kekacauan yang terjadi di lini belakang Arema, menjadi penyebab kekalahan timnya di kandang Persik Kediri.
Namun, apresiasi atas kerja keras semua pemain, tetap diberikannya oleh mantan pelatih Persik Kediri ini.
Terlebih-lebih, Arema FC sempat memperkecil ketinggalan, lewat gol Gustavo Almeida di pengujung babak pertama.
Meski gawang Arema, kembali bobol oleh Jefinho yang lepas dari kawalan pertahanan lawan di awal babak kedua. Saat laga tersisa 30 menit, Persik kembali membobol gawang Arema, lewat Bayu Otto.
Imbasnya, lima menit berselang, komposisi pemain belakang Arema kembali berubah. Asyraq Gurfron ditarik keluar bersama Arkhan Fikri, digantikan Evan Dimas dan Muhammad Rafli. Posisi Gufron digantikan Jayus yang berduet dengan Raphael, sedangkan posisi Jayus di tengah diisi Rafli.
“Kalau terlihat ada kekacauan saya pikir itu karena kesalahan-kesalahan mendasar dari pemain-pemain kami. Mungkin karena dia tidak siap di posisi itu, dan kami paksakan, mungkin pemain tidak cepat beradaptasi. Tapi kami harus respek kepada mereka, karena mereka sudah bekerja keras,” tandasnya. (*/ Ra Indrata)