
CEDERA: Ichaka Diarra (belakang) saat melakukan pemanasan bersama Gustavo Almeida, sebelum pertandingan lawan Persik. Tetapi dalam laga, Ichaka harus ditarik keluar menit ke-36 karena cedera. (Foto: Arema Official Foto)
Malang Post – Kekalahan telak 2-5 (1-2), yang diterima Arema FC dari Persik Kediri. Tidak hanya menempatkan Singo Edan di zona degradasi, pada klasemen sementara Liga 1 musim 2023/2024.
Namun lima gol yang bersarang ke gawang Adixi Lenzivio ini, menjadi tercatat sebagai rekor kekalahan terbesar Arema FC. Ketika bertemu Persik Kediri, dalam 23 kali pertemuan kedua tim.
Bagi Persik Kediri, kemenangan 5-2 itu, sekaligus membalas kekalahan telak mereka dari Arema FC. Yang terjadi pada ISL musim 2014, 6 Februari 2014 lalu. Skor kala itu, 5-0 untuk kemenangan Arema FC.
Jelas hasil di pekan ketiga, di Liga 1 musim 2023/2024 ini, mengecewakan tim pelatih Arema FC. Terlebih-lebih mereka datang ke Stadion Brawijaya, Kediri. Dengan mengusung optimisme tinggi. Untuk bisa meraih poin.
Meski pelatih Arema FC, Joko ‘Gethuk’ Susilo, mengaku harus menerima kenyataan. Ketika mantan timnya, Persik Kediri, sukses membantai tim yang saat ini dia besut.
“Tentu kami kecewa dengan hasil ini. Kami mengalami kekalahan yang cukup banyak kali ini,” kata Coach Gethuk, dalam sesi jumpa pers setelah pertandingan.
Bahkan mantan Direktur Teknik Persik ini, mengaku tak habis pikir. Kenapa Arema FC bisa kalah dengan skor cukup mencolok. Skor 2-5 itu, benar-benar di luar prediksinya.
Terlebih-lebih sebelum bertanding, pelatih dengan lisensi AFC A Pro itu, sudah mematok target mencuri poin. Yang kenyataannya, justru harus kembali ke Malang, dengan kepala tertunduk. Dengan tanpa meraih satu poin pun.
“Hasil kekalahan dengan skor besar ini, tentu saja jauh dari prediksi kami,” tegas pelatih yang ketika menjadi pemain, berposisi sebagai striker ini.
Dia pun lantas menyebut beberapa alasan, yang menjadi penyebab kekalahan timnya. Karena dia melihat, ada sejumlah masalah yang menjadi biang keladi gawang Arema FC, kebanjiran gol di Stadion Brawijaya, Kediri.
Menurut Coach Gethuk, timnya dalam situasi tak beruntung pada laga tersebut. Salah seorang pilar lini belakang mereka, Bagas Adi Nugroho, tiba-tiba sakit justru saat timnya sedang menentukan susunan pemain sebelum laga.
“Kemudian, dalam pemanasan, kami kehilangan Charles Lokoli Ngoy. Akhirnya, kami harus mengubah lagi rencana permainan,” kata pelatih 53 tahun itu.
Kesialan Arema FC tak berhenti sampai di situ. Pada menit 36, mereka harus kehilangan Ichaka Diarra. Yang juga cedera saat bermain. Ia akhirnya digantikan Jayus Hariono.
Kondisi itu berdampak dengan dipaksakannya dua pemain, untuk bermain yang tidak pada posisinya. Yakni Jayus Hariono dan Charles Almeida.
Kedua pemain itu, menggantikan posisi Ichaka Diarra dan Bagas Adi Nugroho. Sementara posisi sebenarnya adalah gelandang bertahan.
“Kami harus memutar otak. Kalau kekacauan saya pikir itu, karena kesalahan mendasar dari pemain kami. Mungkin karena mereka tidak siap di posisi yang kami paksakan,” tuturnya.
Sementara itu, bek Arema FC, Hamdi Sula, memiliki alasan lain di balik kesulitan timnya bermain pada laga kontra Persik Kediri.
Ia menilai, Macan Putih, julukan Persik Kediri, tampil kompak dan membuat para penggawa Arema sulit menciptakan peluang.
“Persik main kompak. Dari situ, kami sulit mengubah permainan.”
“Persik memang tim yang luar biasa. Namun, kami juga sudah bekerja keras pada pertandingan hari ini,” sambungnya. (*/ Ra Indrata)
Jangan jadi alasan lah, dulu waktu MILO komposisi pemain justru lebih jelek, tapi toh masih bisa menang