Malang Post – Arah pembangunan Kota Batu difokuskan pada tiga sektor unggulan. Yakni pertanian, pariwisata dan UMKM. Saat ini, sektor pertanian jadi perhatian utama yang akan terus dipacu. Agar hasil pertanian Kota Batu bisa lebih baik lagi.
Karena itu, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai akan lebih intens turun gunung. Guna mencari permasalahan pertanian yang terjadi di Kota Batu, bersama para petani. Terbaru dia menemui Gapoktan Mitra Arjuna, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji.
“Sektor pertanian sebagai salah satu sektor unggulan Kota Batu harus menjadi perhatian. Untuk mengembangkan pertanian Kota Batu, kami buat sebuah kegiatan seperti jaman dahulu. Yang terkenal dengan nama Kelompencapir. Dimana pemerintah mendengarkan dan mencari solusi bersama dengan para petani,” tutur Aries, Jumat (14/7/2023).
Lewat kegiatan Kelompencapir, kata Aries, pemerintah akan mendengarkan semua keluh kesah para petani. Setelah itu, pemerintah dengan bekal masukan dari para petani. Akan mencarikan solusi terbaik.
Pihaknya berencana kegiatan serupa digelar setiap satu sampai dua bulan sekali. Caranya dengan berkeliling ke 24 Gapoktan yang ada di seluruh Kora Batu. Dengan cara tersebut, diharapkan dapat mendekatkan pemerintah dengan petani.
Selain itu, Aries juga menyampaikan, Pemkot Batu melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) harus melindungi petani. Apalagi petani merupakan pahlawan, karena tanpa pertanian bangsa dan negara ini tidak bisa apa-apa.
“Pesan saya kepada semua jajaran DPKP, khususnya kepala dinas, kabid dan kasi. Harus sering-sering turun ke lapangan. Agar bisa mengetahui kendala apa yang dialami para petani. Sehingga tidak hanya petugas lapangan saja yang turun,” ujarnya.
Aries menegaskan, kecuali sekretaris. Sebenarnya tugas dari pegawai DPKP tidak di kantor. Namun harus di lapangan bersentuhan langsung dengan para petani.
“Jika Pak Kadis, Kabid dan Kasi tidak ada di lapangan silahkan lapor ke saya. Nanti akan saya ganti dengan yang lain,” tuturnya.
Ketika para pegawai turun ke lapangan. Jika ada permasalahan, para petani bisa langsung menyampaikan. Sehingga bisa segera dicarikan solusi bersama untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Karena itu, para pegawai perlu turun ke lapangan. Jalin komunikasi dengan petani. Tapi jika terus berjauhan antara pegawai dan petani, akan sulit untuk menyelesaikan masalah,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia juga menyampaikan Pemkot Batu pada tahun ini menargetkan 10 juta kunjungan wisatawan. Dengan adanya target itu, diharapkan akan menjadi prospek bagi petani. Agar turut serta menyiapkan dari sisi kebutuhan bahan pangan, produk olahan hasil pertanian dan juga wisata pertanian.
“Banyak masukan dari dialog bersama petani. Bukan hanya seputar pertanian, tetapi juga masalah pengangguran, stunting bahkan hutang petani yang butuh solusi,” jelas Aries.
Sementara itu, Ketua Gapoktan Mitra Arjuno, Luki Budiarti menjelaskan, potensi pertanian Desa Tulungrejo mulai dari kesemek, kentang dan apel. Dengan kualitas dan quantity hasil olahan pertanian yang sangat baik. Meski begitu, semenjak pandemi terjadi, berbagai potensi mengalami perubahan.
“Lewat pertemuan tersebut, kami berharap pertanian Desa Tulungrejo bisa kembali bersinar dan moncer seperti dahulu sebelum pandemi. Kami juga berharap komunikasi dengan pemerintah bisa semakin baik. Sehingga pertanian juga semakin baik lagi,” tandasnya. (Ananto Wibowo)