Kota Batu Terima 45 Siswa Program ADEM dari Papua
Malang Post – Sebanyak 45 siswa afirmasi jenjang SMA/SMK dari Provinsi Papua, akan bersekolah di Kota Batu. Jika ditotal, ada 155 anak asli Papua, yang mengikuti Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) Papua di Jatim pada tahun 2023.
Anak-anak tersebut diterima dan dilepas langsung oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Kepada lembaga SMA/SMK penerima program ADEM Papua di Jatim.
Untuk 45 siswa yang akan belajar di Kota Batu, bakal disebar. Empat siswa ke SMA N 1 Kota Batu, tiga siswa ke SMA N 2 Kota Batu, 21 siswa ke SMAS Immanuel dan sebanyak 17 orang siswa ke SMAS K Yos Sudarso Batu.
Pj Wali Kota Batu, sekaligus Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai menyatakan, jika ditotalkan di Jatim saat ini terdapat 461 siswa, yang menjalani program ADEM Papua. Jumlah tersebut tersebar mulai dari kelas X, XI, XII.
“Lewat program itu, kami berharap amanah tang telah diberikan pemerintah pusat maupun Pemerintah Papua, kepada Jatim dapat kami laksanakan dengan sebaik-baiknya. Kami akan berusaha menjaga sebaik-baiknya. Sebab mereka adalah saudara kita,” ujar Aries.
Lebih lanjut, Aries juga berkeinginan, setelah para siswa tersebut selesai menuntut ilmu di Jatim. Mereka bisa menyerap ilmu pendidikan sebanyak-banyaknya. Sehingga ilmu yang didapat, dapat ditemui gunakan untuk mengembangkan Papua.
“Kami merasa bangga karena pemerintah pusat menganggap Provinsi Jatim sangat sukses dalam menerima program ADEM ini. Kami mengapresiasi alokasi yang diberikan kepada kami, yang begitu besar dan terus bertambah setiap tahun,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Khofifah berpesan agar siswa-siswi bisa mendapatkan tempat yang terbaik. Sehingga mereka dapat memperoleh ilmu dan bermanfaat jika nanti kembali ke Papua.
“SMA/SMK ini termasuk unggulan. Jadi mereka mendapatkan tempat yang menurut saya bisa menjadi ruang pembelajaran lebih maksimal lagi. Sehingga kalau nanti mereka sudah selesai bisa sukses kembali ke Papua,” kata Khofifah.
Lewat program ini, Kata Khofifah, para siswa akan masuk di sekolah-sekolah yang telah ditentukan. Karena itu, dia berharap keamanan dan kenyamanan para peserta didik dapat berjalan dengan baik.
“Saya sampaikan pesan, jaga anak saya. Namanya anak harus ada mamak yang menjaga. Di Jatim kami ada Asrama Nusantara, dimana di dalam asrama tersebut, menampung 40 persen penghuninya adalah anak Papua,” bebernya.
Program ADEM merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Terutama bagi anak-anak terbaik dari Papua, Papua Barat, dan daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal). Usai pelepasan ini, mereka akan menjalani pendidikan selama tiga tahun. Di daerah-daerah yang tersebar di seluruh kota/kabupaten di Jatim
“Anak-anakku, saya adalah ibu bagi kalian semua. Milikilah cita-cita setinggi-tingginya. Seperti kata Bung Karno, ‘Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang’,” katanya.
Dia juga mengajak para siswa penerima program ADEM untuk menjadikan Jawa Timur sebagai rumah kedua mereka. Dengan merasa berada di rumah sendiri, Khofifah berharap, para siswa akan merasa lebih nyaman dan punya semangat dalam belajar.
“Bangun semangat, belajar dengan giat dan ikuti proses pendidikan. Sesuai dengan yang telah disiapkan oleh masing-masing sekolah, di tempat kalian akan menempuh pendidikan,” tegasnya.
Selain memberikan pesan kepada para siswa, Gubernur Khofifah juga memberikan pesan kepada Kepala Sekolah yang menerima siswa program ADEM ini. Dia meminta mereka untuk membimbing dan menjaga para siswa dengan sebaik-baiknya. Serta menggali potensi dan bakat yang dimiliki oleh masing-masing siswa.
“Mohon untuk menjaga anak-anak saya ini dengan baik. Perhatikan dengan benar proses belajar-mengajar mereka, termasuk dalam pergaulan mereka. Mereka adalah anak-anak saya. Saya adalah ibu bagi mereka semua ketika mereka belajar di sini,” katanya.
“Juga mohon ada pengelompokan berdasarkan bakat dan minat para siswa. Seperti yang tadi menari Sajojo, gerakan kakinya begitu lincah. Jika mereka satu sekolah bisa tampil kompak seperti itu, mereka siap untuk tampil dalam berbagai acara dan forum,” lanjutnya.
Sementara itu, salah satu penerima program ADEM asal Papua Barat Daya, Agustina Yumite menyampaikan, dirinya akan ditempatkan di SMAN 1 Kota Batu. Dia sangat bersyukur busa memperoleh program itu dan belajar di Jatim. Dia juga mengaku senang karena sebentar lagi akan bertemu dengan banyak teman baru.
“Cita-cita saya adalah menjadi seorang guru, karena guru memiliki tugas yang mulia. Terima kasih kepada Ibu Gubernur yang telah memfasilitasi kami untuk belajar di Jawa Timur,” kata Agustina, yang merupakan lulusan SMP YPK 3 Elim Malanu Kota Sorong. (Ananto Wibowo)