Malang Post – Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Kabupaten Malang, Sadono Irawan, ketika menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk, menyebutkan, imbas cuaca ekstrem yang menyebabkan hujan terus menerus. Beberapa bencana terjadi di Kabupaten Malang. Mulai banjir, tanah longsor dan jalan ambles.
“Jalan penghubung di wilayah Tirtoyudo, yang menuju desa Pujiharjo dan Purwodadi terputus. Karena ambles imbas tergerus air,” jelasnya di acara yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM dan Youtube Channel Arema TV, Senin (10/7/2023).
Selain itu, tambahnya, untuk penanganannya, Dinas PUBM Kabupaten Malang bakal ke lokasi. Untuk melakukan asessment dan penanganan.
Sadono juga mengimbau masyarakat, untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, di tengah cuaca ekstrem. Khususnya masyarakat yang tinggal di sekitar Pantai Malang Selatan.
Berkaitan dengan cuaca ekstrem tersebut, Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Staklim Jatim, Ahmad Luthfi, menyampaikan, puncak cuaca ekstrem terjadi pada 7 dan 8 Juli 2023.
Mengakibatkan beberapa bencana hidrometeorologi di berbagai daerah. Termasuk di Kabupaten Malang dan Lumajang.
Kata Lutfhi, wilayah perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang, di sekitar Ampelgading, memang belum masuk musim kemarau dan masih di musim hujan.
“Hal ini juga yang menjadi salah satu faktor, mengapa masih turun hujan dengan intensitas tinggi dan mengakibatkan longsor maupun banjir,” jelasnya.
Sementara anggota Pusat Studi Kebencanaan dan Kebumian UB, Sudarto menyampaikan, banjir bandang salah satunya diawali longsor.
Sampai sekarang, masih belum ada ahli yang bisa menduga kapan terjadinya longsor. Hal ini yang menyulitkan untuk dilakukan antisipasi lebih awal. (Anisa Afisunani – Ra Indrata)