Malang Post – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu, mengusulkan gebrakan nyeleneh. Yakni memanfaatkan Stadion Brantas Kota Batu, jadi area parkir terpusat.
Usulan tersebut guna menutupi lemahnya perolehan Pendapat Asli Daerah (PAD), dari sektor retribusi parkir di tepian jalan umum.
Seperti diketahui, dari tahun ke tahun Dishub Kota Batu, tak bisa memenuhi target capaian retribusi dari sektor tersebut. Dugaan kebocoran parkir terasa mengemuka. Karena juru parkir (jukir) tidak memberikan karcis parkir.
Padahal angka kunjungan wisata ke Kota Batu, terus meningkat setiap tahunnya. Rata-rata, PAD dari sektor itu, hanya berkisar di angka Rp200-300 juta. Baru pada 2021, naik mencapai Rp524 juta. Kemudian naik lagi Rp1 miliar pada tahun 2022. Tapi belum bisa menembus target awal sebesar Rp8,5 miliar.
“Ini salah satu usulan dan ide gagasan. Tujuannya agar perolehan retribusi parkir di tepian jalan umum bisa maksimal. Karena itu, salah satunya kami usulkan pemanfaatan stadion jadi area parkir terpusat. Apabila nantinya sudah tak dipakai untuk relokasi pedagang,” ujar Kepala Dishub Kota Batu, Imam Suryono.
Kemudian untuk stadion, kata Imam, nantinya bisa dipindahkan ke jalur lintas barat (Jalibar). Di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu.
“Apabila nantinya bisa terealisasi. Kemudian stadion dibongkar lalu dipindahkan ke Jalibar. Dengan begitu, area parkir seluruhnya bisa terpusat di bekas Stadion Gelora Brantas,” tuturnya.
Menurutnya, dengan area cukup luas, lokasi parkir nantinya tidak hanya bisa diperuntukkan bagi bus wisatawan. Tapi truk-truk yang biasa berhenti dan parkir di Jalan Ir Soekarno, Desa Junrejo juga bisa masuk ke area parkir terpusat.
“Bila terealisasi, Dishub akan memberdayakan sopir angkutan dan sebagainya sebagai shuttle. Mereka bisa mengantar wisatawan ke destinasi wisata yang ada di Kota Batu. Sebab di Kota Batu banyak dijumpai angkutan umum dan odong-odong,” ujarnya.
PASAR STADION: Kondisi di dalam Stadion Gelora Brantas, yang saat ini masih menjadi pasar penampungan. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Dengan adanya usulan tersebut. Langsung ditolak keras oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Batu.
Ketua Umum KONI Kota Batu, Sentot Ari Wahyudi menilai, usulan tersebut tidak relevan. Pasalnya sejak dulu Stadion Gelora Brantas sudah menjadi kawasan olahraga.
“Terkait adanya usulan Stadion Gelora Brantas dijadikan untuk area parkir terpusat. KONI Kota Batu tidak setuju. Terlebih setelah selesai dijadikan tempat relokasi pedagang pasar. Pemkot Batu harus mengembalikan atau memperbaiki kembali menjadi sarana olahraga seperti semula,” tegas Sentot.
Penolakan tersebut tentu bukan tanpa alasan. Karena memang kawasan sekitar Stadion Gelora Brantas, sudah sejak dulu menjadi kawasan olahraga untuk masyarakat.
Apalagi stadion tersebut berada di kawasan sekolah. Sehingga sangat dibutuhkan untuk kegiatan olahraga.
“Kami berharap untuk area Stadion Brantas Kota Batu bisa diperbaiki seluruhnya. Artinya bukan hanya diperbaiki stadion saja, tetapi mengembangkan kawasan sekitarnya untuk area olahraga. Sehingga semua cabor bisa terakomodir menjadi satu kawasan yang berada di stadion,” pintanya.
Dia juga menegaskan, keberadaan stadion ini menjadi sarana untuk mewadahi masyarakat. Untuk berolahraga dan melakukan kegiatan keolahragaan. Apalagi keberadaan stadion yang berada di Jl Sultan Agung ini, sejak awal memang didapuk jadi kawasan olahraga di Kota Batu.
“Pembangunan Stadion Brantas menjadi satu paket dengan GOR Gajah Mada hingga Taman Hutan Kota Bondas untuk jogging track. Bahkan KONI Kota Batu juga mengusulkan, untuk membangun stadion ini agar lebih baik lagi. Sehingga bisa mewadahi kegiatan olah raga lainnya,” ujar Sentot.
Karena itu, Sentot menegaskan, bahwa wacana menjadikan area stadion sebagai kawasan parkir. Sangat tidak tepat dengan semangat memajukan olahraga dan prestasi olahraga Kota Batu.
“Terlebih saat ini Kota Batu juga sedang membangun konsep sport tourism. Dari konsep ini diharapkan akan memunculkan event-event olahraga nasional maupun internasional. Untuk memajukan olahraga Kota Batu serta mendongkrak kunjungan wisatawan,” tutupnya. (Ananto Wibowo)