Malang Post – Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Prof. Dr. Maskuri, M.Si.,menegaskan, sejauh ini KKN memang dinilai masih relevan dan penting.
Tetapi yang menjadi tantangan, katanya saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk, masih adanya beberapa daerah. Yang masyarakatnya kurang welcome. Utamanya perangkat desanya, atas kehadiran mahasiswa yang melaksanakan KKN.
“Perlu edukasi pada masyarakat, kalau kehadiran mahasiswa KKN itu, bisa memberikan dampak positif, pada perkembangan desa itu. Baik dari sisi perekonomian, pendidikan dan budaya di desa yang ditempati,” katanya dalam acara yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM dan Youtube Channel Arema TV itu.
Prof. Maskuri menambahkan, mahasiswa melakukan KKN, bukan hanya sebatas karena gugur tugas. Tapi juga membantu dengan memberikan beberapa inovasi.
Bahkan sampai ada yang sudah menghasilkan produk, untuk dijalankan masyarakat sekitar.
Hal senada juga disampaikan Guru Besar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang, Prof. Bambang Budi Wiyono.
Hakikatnya pendidikan, kata Prof. Bambang, memang untuk pengembangan pribadi secara utuh. Tidak hanya sekedar penguasaan ilmu. Tapi juga mengimplementasikan apa yang didapat untuk masyarakat.
“Mahasiswa punya kapabilitas, untuk menggerakan desa lebih baik. Jadi kehadiran mahasiswa KKN itu penting,” ujarnya.
Melihat sekarang ini, lanjutnya, KKN dilakukan lebih mengarah pada KKN tematik, untuk pengembangan desa.
Jadi lintas disiplin ilmu yang didapatkan, harapannya bisa bermanfaat untuk masyarakat.
Hanya saja dalam kacamata Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Malang, Naufal Dava Gradysa. pembekalan yang lebih baik, harus dilakukan untuk mempersiapkan KKN mahasiswa.
Apalagi melihat adanya beberapa kasus viral, soal mahasiswa KKN yang tidak baik dalam segi attitudenya. Itulah sebabnya, perlu pembekalan yang lebih baik lagi dari pihak kampus.
“Sejauh ini, mungkin dari pihak kampus, memukul rata kalau semua pola pikir mahasiswanya sama. Termasuk cara semua mahasiswa bisa berkomunikasi dengan baik. Maka dari itu, perlu pembekalan yang lebih intens lagi untuk mahasiswa yang mau KKN,” katanya.
Menanggapi itu, Prof. Maskuri menyampaikan, sebenarnya pembekalan itu, tidak bisa dilakukan secara instan.
“Kalau bicara soal attitude yang baik, harusnya sudah didapat mahasiswa sejak kecil. Jadi perlu adanya kesadaran mahasiswa mengimplementasikan, atas nilai kemanusiaan, keagamaan dan kemasyarakatan,” tegasnya. (Wulan Indriyani – Ra Indrata)