Malang Post – Panen Karya dan Lokakarya Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan ke-7, digelar di GOR SMAN 1 Turen, Rabu (5/7/2023).
Peningkatan mutu pendidikan, menjadi harapan yang ditumpukan bagi guru. Sebagai pemimpin pembelajaran.
Kegiatan Panen Karya CGP 7 ini, dibuka Bupati Malang, HM Sanusi. Yang diwakilkan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Dr. Suwadji, SIP, MSi.
Dalam sambutannya, Bupati menegaskan, perlu disadari bersama, pemerataan mutu dan akses pendidikan, sampai saat ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi kita bersama.
“Selain dukungan infrastruktur, pembangunan pada sektor pendidikan, tentunya juga harus dibarengi dengan sumberdaya yang mumpuni. Maka, disinilah peran serta dari para guru penggerak sangat dibutuhkan,” demikian Bupati Malang, sesuai disampaikan Suwadji, Rabu (5/7/2023).
Mengutip amanat Kemendikbud Ristek, ia menegaskan, beberapa peran penting Guru Penggerak. Diantaranya, mampu menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah masing-masing, serta menjadi pengajar praktik bagi guru lain terkait dengan pengembangan pembelajaran.
“Guru Penggerak juga menjadi pemimpin pembelajaran yang bisa mendorong well-being dalam ekosistem pendidikan di sekolah,” pesan Suwadji.
Ia juga berharap, munculnya agen pendorong transformasi pendidikan di Indonesia, termasuk di Kabupaten Malang, dari program Guru Penggerak ini.
WAKIL: Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Dr. Suwadji, SIP, MSi., mewakili Bupati Malang, saat membuka Panen Karya dan Lokakarya Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan ke-7, digelar di GOR SMAN 1 Turen. (Foto: Choirul Amin/Malang Post)
Dalam lokakarya bertema “Panen Hasil Belajar” ini, para guru penggerak diharapkan dapat mengukur, sejauh mana peran yang diberikan dalam mewujudkan transformasi pendidikan di tempat pengabdian masing-masing.
Terpisah, koordinator Pengajar Praktik Guru Penggerak Angkatan 7, Muali mengungkapkan, kegiatan ini diikuti total 243 calon GP yang sudah mengikuti diklat CGP tahun 2023 ini, ditambah 49 Pengajar Praktik.
Dikatakan, tiap satu pengajar praktik mendampingi 5 sampai 6 calon guru penggerak, dalam waktu kurang lebih enam bulan.
“Peserta CGP tahun ini paling banyak, dibanding angkatan sebelumnya, sejak 2021/2022. Mayoritas guru jenjang SD dan SMP. Jadi, guru penggerak di Kabupaten Malang ada mulai angkatan ke-2, ke-5 dan ke-7 tahun ini,” terang Muali.
Karya yang ditampilkan CGP pada hari ini, lanjutnya, merupakan hasil pelatihan/pendampingan selama 6 bulan, dari 4 modul yang harus dituntaskan tiap peserta CGP.
“Yang dipamerkan adalah hasil proses pembelajaran yang sudah diterapkan semua guru pada anak didiknya selama kurun waktu 6 bulan terakhir,” jelasnya.
Tak hanya itu, indikator kompetensi seorang guru penggerak juga dilihat dari gaya dan kinerjanya sebagai pemimpin pembelajaran. (Choirul Amin)