
Malang Post – Proyek jalan nasional Gondanglegi – Balekambang, tengah memasuki tahapan akhir penyiapan lahan untuk pelebaran.
Satgas tim proyek melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN), terus bekerja memastikan lahan yang bisa digunakan untuk proyek nasional ini.
“Minggu ini sesuai tahapan, akan diumumkan lahan yang terkena pelebaran. Juga berapa luas tanah dan bangunan (milik warga) yang terkena,” kata Kepala Dinas Pertanahan Kabupaten Malang, Abdul Qodir, dikonfirmasi, Rabu (5/7/2023).
Dikatakan, tanah warga yang terdampak peningkatan status jalan nasional ini, sejumlah 433 bidang. Dengan luas 13.000 meter persegi. Selain itu, juga dibutuhkan tanah TNI AL seluas 5.000 meter persegi.
Untuk peningkatan ruas jalan nasional Gondanglegi-Balekambang ini sendiri, rencananya dilakukan sepanjang 6 kilometer.
Informasinya, satgas tim lainnya juga sama-sama sedang proses menghitung nilai kompensasi tanah, yang terkena dampak pelebaran proyek jalan nasional ini. Akan tetapi, belum bisa diketahui hasilnya.
“Setelah itu, dilanjutkan proses appraisal untuk menilai harga tanah (yang terdampak),” imbuh Qodir.
Dikonfirmasi hal serupa, Camat Bantur, Bayu Jatmiko menyatakan, informasi yang diterimanya, masih dilakukan proses input NIB atau Nomor Identifikasi Bidang (NIB) di BPN.
Setelah selesai dilakukan input bidang tanah terdampak, selanjutnya baru diumumkan secara resmi kepada warga masyarakat pemilik tanah dan bangunan terdampak pelebaran jalan.
Mewakili warganya, Bayu berharap diperoleh nilai kompensasi atau ganti untung atas tanah dan bangunan yang terkena proyek. Ia juga berharap, saat pengumuman resmi nanti akan berjalan dan diterima sepenuhnya oleh warga.
Appraisal atas tanah terdampak proyek jalan nasional Gondanglegi – Balekambang sendiri informasinya dikerjakan tim khusus penilai harga, yakni dari Kantor Jasa Penilai Publik.
Proyek jalan nasional Gondanglegi – Balekambang sendiri dikerjakan dengan skema tahap 1, untuk ruas jalan Bantur-Balekambang. Rencananya, setelah proses lelang pekerjaan, pengerjaan proyek tahap 1 dilakukan multiyears, selama 2023 dan 2024. (Choirul Amin)