Malang Post – Giliran Arema FC menjadi tuan rumah, di Liga 1 musim 2023/2024, bakal terjadi pada Jumat (7/7/2023). Yakni menjamu Persib Bandung, di Stadion Kapten I Wayang Dipta, Gianyar, Bali.
Hanya saja, musim ini tampaknya belum membuat Arema FC, benar-benar menjadi tuan rumah. Lantaran Stadion Gajayana di Kota Malang, yang sudah didaftarkan sebagai homebase, belum terverifikasi oleh PT Liga Indonesia Baru.
Sementara kandang Singo Edan, Stadion Kanjuruhan, malah tidak mungkin dipakai. Pascakerusuhan Tragedi Kanjuruhan.
Tak heran jika laga lanjutan kompetisi tertinggi di tanah air itu, bagi Arema FC masih serasa laga tandang.
Meski status tersebut, tidak terlalu masalah bagi skuad Arema FC. Selama mereka bisa mengerahkan segala kemampuan yang dimiliki, di mana pun berlaga.
“Tim kami sudah terbiasa musafir. Sebagian pemain sudah punya pengalaman musim kemarin. Yang penting kita harus tampil all out, demi prestasi,” kata Wiebie Dwi Andriyas, Manajer Tim Arema FC.
Tak salah jika Wiebie menegaskan, bermain kandang rasa tandang, tak masalah bagi Arema. Sebab, Skuad Singo Edan sudah kenyang pengalaman terjebak dalam situasi yang sama musim lalu
Di Liga 1 2022-2023 lalu, Arema lebih dari separuh musim, bermain di luar Malang. Sebagai akibat sanksi laga kandang usiran tanpa penonton, sejauh minimal 250 km. Sanksi itu diberikan Komdis PSSI, sebagai konsekuensi dari Tragedi Kanjuruhan.
“Benar, kami sudah terbiasa. Tahun kemarin kita musafir juga. Tiap pertandingan di luar Malang. Beberapa pemain lama, juga sudah terbiasa.”
“Tapi kali ini bedanya. Kita bermain di luar dengan adanya dukungan suporter. Saya rasa itu lebih baik,” kata Asisten Pelatih Arema, I Putu Gede Swisantoso.
Hanya saja, manajemen Arema tidak mau selamanya berhomebase di kandang Bali United, Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Mereka tetap berharap, bisa segera pulang ke Stadion Gajayana, Kota Malang. Untuk benar-benar merasakan kandang dalam arti yang sebenarnya.
Memang, dalam jadwal yang sudah dirilis PT Liga Indonesia Baru (LIB), seluruh laga kandang Arema, masih tertulis venue Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Sebab, stadion yang dikelola Bali United itu, yang didaftarkan Arema sebagai homebase. Selain Stadion Gajayana.
Namun Wiebie masih berharap, Stadion Gajayana bisa segera direnovasi. Dengan ditambah daya lampu, rumput dan single seat.
Harapannya, sebelum kompetisi musim ini selesai, proses renovasi itu bisa rampung dan Arema bisa memakainya sebagai homebase.
“Mudah-mudahan kita tidak seterusnya bermain di Bali. Kami berharap proses renovasi Stadion Gajayana selesai secepatnya,” kata Wiebie.
Wiebie tak punya target, sampai kapan Arema berhomebase di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Jika proses renovasi Stadion Gajayana bisa segera diselesaikan, maka Arema segera pulang ke Malang.
Kabarnya, proses renovasi salah satu stadion tertua di Indonesia itu, bakal segera dimulai. Alotnya negosiasi antara pihak Pemerintah Kota Malang dengan Arema, disebut-sebut menjadi salah satu kendala belum dimulainya proses renovasi.
“Gak ada target, kita lihat penyelesaian renovasi, dari penambahan daya lampu, rumput, dan single seat. Waktu renovasinya saya gak tahu. Kalau saya, harapannya bisa selesai secepatnya,” pungkas manajer asli Malang itu. (*/ Ra Indrata)