
MANDIRI: Petugas dari Dispendukcapil Kota Batu, ketika melakukan perekaman KTP untuk ODGJ. Mereka langsung mendatangi rumah-rumah ODGJ dan lansia. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Malang Post – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Batu, terus bergerilya. Mereka mencari orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) asli Kota Batu. Untuk turut diberikan pelayanan administrasi kependudukan.
Petugas Dispendukcapil Kota Batu, mendatangi satu persatu rumah ODGJ. Berdasarkan data sementara yang dihimpun dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu, saat ini terdapat ratusan orang ODGJ asli Kota Batu.
Kasi Identitas Penduduk Dispendukcapil Kota Batu, Toto Priantoro menyatakan, aksi jemput bola dalam hal kemudahan pelayanan administrasi, tak hanya dilakukan untuk ODGJ saja. Namun juga difokuskan kepada lansia dan penyandang disabilitas.
“Petugas kami akan mendatangkan rumah ODGJ, lansia dan disabilitas. Ini sangat perlu dilakukan. Sebab rata-rata mereka belum melakukan perekaman KTP,” ujar Toto, Selasa (4/7/2023).
Baik ODGJ, lansia dan disabilitas, saat dilakukan tindakan perekaman KTP kepada mereka, turut dilibatkan anggota keluarganya, ataupun perangkat desa setempat. Ini bertujuan untuk mempermudah petugas Dispendukcapil, saat melakukan perekaman data.
Toto menyampaikan, perekaman KTP bagi ODGJ sangat penting. Ini dilakukan karena layanan administrasi kependudukan tersebut, merupakan hak dari setiap warga negara. Meski kebanyakan dari mereka menganggap hal tersebut tak terlalu penting.
“Beberapa keluarga ODGJ dan lansia menganggap mempunyai KTP itu tidak begitu penting. Namun kami beri pengertian kepada mereka, bahwa KTP sangatlah penting. Sebab di dalamnya ada data nomor induk kependudukan (NIK). Sebab NIK saat ini bisa digunakan untuk keperluan berobat hingga bantuan sosial,” tutur dia.
Dia menambahkan, NIK juga sangat diperlukan ketika keluarga melakukan kepengurusan akta kematian. Yang kemudian dapat memperoleh hak mendapat santunan sosial.
Walaupun berdasarkan data Dinkes Batu, terdapat sekitar 181 ODGJ yang bertempat tinggal di Kota Batu. Dispendukcapil tak tinggal diam begitu saja. Mereka juga berupaya melakukan pendataan sendiri. Sebab jumlah tersebut masih fluktuatif. Bisa meningkat maupun menurun.
“Ini bertujuan apabila Pemkot Batu punya program yang bersentuhan langsung dengan ODGJ. Maka penyaluran program tersebut bisa tepat sasaran. Dengan melihat validitas data yang dimiliki Dispendukcapil,” ujar dia.
Kasi Rehab Sosial dan Tuna Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kota Batu, Hartono menambahkan, beberapa waktu lalu, pihaknya menemukan seorang ODGJ sedang berkeliaran di Jalan Panglima Sudirman Kota Batu. Setelah mengetahui hak tersebut, pihaknya langsung mengamankan ODGJ itu.
“Kami bawa ke Dispendukcapil untuk bisa diketahui identitasnya. Dengan cara cek biometrik. Namun hasil cek tersebut ternyata ODGJ itu belum pernah melakukan perekaman KTP elektronik, sehingga tidak dapat diketahui data diri ODGJ tersebut,” katanya.
Sebab itu, dengan adanya upaya Dispendukcapil melakukan jemput bola, melakukan pelayanan administrasi kependudukan kepada ODGJ, sangatlah bagus. Sehingga ketika ada kejadian serupa, bisa lebih mudah mengenali identitas ODGJ tersebut.
Salah satu keluarga ODGJ, Sukamto mengatakan, jika pihaknya sangat mendukung program tersebut. Sebab melalui program tersebut, pihaknya merasa di perhatikan dari Pemkot Batu.
“Kami berharap, kedepannya pelayanan terhadap ODGJ bisa semakin diperbanyak oleh Pemkot Batu. Sehingga perhatian pemerintah kepada seluruh masyarakatnya bisa benar-benar merata,” tandas warga Desa Giripurno itu. (Ananto Wibowo)