
Malang Post – Kota Batu devisit atlet tenis. Dari sekitar 200 ribu jiwa penduduk Kota Batu. Kota ini hanya punya satu orang atlet tennis. Dengan kondisi tersebut, perlu regenerasi dan pembinaan berjenjang. Sehingga dapat memunculkan bibit-bibit petenis muda Kota Batu.
Ketua Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PELTI) Kota Batu, Nurochman menyatakan, PELTI Kota Batu hanya punya satu atlet tenis. Dengan situasi seperti itu, Kota Batu mengalami devisit atlet tenis.
“Kami hanya punya satu atlet tenis yang sering mewakili Kota Batu. Dengan situasi seperti ini, program paling mendesak dan perlu segera dilakukan adalah melakukan regenerasi atlet tenis Kota Batu,” ujar Nurochman.
Regenerasi dan pembibitan atlet tenis Kota Batu akan dilakukannya dengan cara memberi pelatihan usia dini. Pihaknya akan bekerjasama dengan guru olahraga. Terutama dengan para guru olahraga SD se Kota Batu.
“Pelatihan akan dilakukan lewat guru olahraga. Selain itu kami juga akan menyiapkan pelatih tenis, peralatan tenis dan lain sebagainya. Regenerasi atlet adalah program utama kami,” tegasnya.
Kemudian dari hasil review kegiatan PELTI Kota Batu sebelumnya. Nurochman menemukan beberapa kelemahan PELTI Kota Batu. Salah satunya, PELTI Kota Batu tidak punya lapangan tenis sendiri.
“Kami belum punya home base. Ini jadi program ke depan, melalui kebijakan pemerintah daerah yang ada. Kami berharap pemerintah daerah bisa segera memberikan lapangan tenis untuk atlet tenis Kota Batu,” tutur pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua l DPRD Kota Bati ini.
Karena belum punya lapangan tenis sendiri. Saat menggelar latihan PELTI Kota Batu harus menyewa lapangan tenis. Mereka menyewa lapangan ke tempat-tempat swasta. Seperti lapangan tenis di kawasan perumahan, hotel dan lain sebagainya.
“Jadi sampai sekarang kalau mau latihan tenis harus sewa. Maka dari itu, kedepannya kami berharap Kota Batu bisa punya lapangan tenis sendiri,” harapnya.
Cak Nur sapaan akrabnya membeberkan, biasanya pihaknya menyewa lapangan tenis di Kusuma Agrowisata, Hotel Jambuluwuk, Perumahan Batu Panorama, Pusdik Arhanud dan Songgoriti.
Walaupun hanya memiliki sebiji atlet tenis. Untuk event Porprov mendatang, pihaknya akan merekomendasikan satu atlet pendatang baru.
“Biasanya kami hanya turunkan satu atlet. Tapi di Porprov yang akan datang kami akan turunkan dua atlet tenis. Yakni Amanda dan Tristan. Keduanya akan kami rekomendasikan ke Koni Kota Batu. Sekali lagi, kami devisit atlet tenis dan hanya punya atlet itu,” beber dia.
Untuk target pada event tingkat provinsi itu. Dengan berkaca pada Porprov sebelumnya, dimana atlet tenis Kota Batu berhasil melaju ke babak delapan besar. Tak muluk-muluk, pihaknya menargetkan atlet tenis Kota Batu bisa menempati posisi yang sama dengan Porprov sebelumnya.
“Target minimal sama dengan tahun sebelumnya. Tapi apabila lebih tinggi prestasinya akan lebih baik. Syukur-syukur bisa sampai semi final atau bahkan final. Karena di lapangan banyak faktor yang bisa saja terjadi,” katanya.
Seperti di ketahui, Cak Nur baru saja dilantik jadi Ketua PELTI Kota Batu periode 2023-2026 pada Rabu (21/6) lalu. Sebelum dilantik, telah dilakukan musyawarah kota PELTI Kota Batu. Untuk menentukan ketua dan kepengurusan baru. (Ananto Wibowo)