Malang Post – Pada Liga Indonesia musim 2009/2010 lalu. Arema FC sukses menjadi juara. Yang pertama sejak era Liga Indonesia berjalan.
Di era kejayaan Arema FC tersebut, tidak lepas dari keberadaan pemain-pemain asing. Yang memperkuat tim yang ketika itu dilatih Robert Rene Alberts. Dan salah satu asistennya, Joko ‘Gethuk’ Susilo.
Diantara pemain-pemain asing itu. Yang cukup menarik perhatian adalah Pierre Njanka, Noh Alam Sah dan Roman Chmelo. Meski tanpa mengesampingkan pilar lokalnya.
Tapi para legiun asing tersebut, tidak hanya piawai dalam bermain bola. Mereka juga mampu menjadi leader. Bagi para pemain lokal yang membela Singo Edan.
Tampaknya kerinduan akan kondisi tersebut, musim ini kembali diapungkan oleh tim pelatih. Termasuk yang menjadi salah satu faktor, untuk memilih pemain asing.
Paling tidak, hingga kemarin sudah ada tiga pemain asing yang berada di Kota Malang. Mereka adalah striker Brasil, Gustavo Almeida dos Santos. Kemudian center bek, Diarra Ichaka dan gelandang serang, Charles Lokolingoy. Dua nama terakhir dari Afrika.
Ketiga pemain asing ini, juga belum pernah bermain di Indonesia. Hanya Gustavo Almeida yang tercatat pernah membela Negeri Sembilan tim dari Malaysia.
Dalam berburu pemain asing, Arema FC menyesuaikan dengan kebutuhan tim dan apa yang diinginkan oleh jajaran tim pelatih.
Terutama dalam mencari sosok pemain, yang mampu menjadi leader bagi tim. Seperti halnya yang ada pada sosok Piere Njanka.
Stopper asing anyar Arema FC, Diarra Ichaka, yang tidak lama lagi segera diperkenalkan. Konon memiliki karakter persis Pierre Njanka. Stopper asing Arema saat mengangkat trofi juara Indonesia Super League (ISL) 2009-2010.
Hal itu mungkin bisa terjadi, karena keberadaan Joko ‘Gethuk’ Susilo, yang turut andil mendatangkan Njanka, waktu itu.
Kali ini, Coach Gethuk pun ikut ambil bagian, dalam proses pemilihan stopper asing Arema untuk Liga 1 2023-2024.
Sosok bek tengah itu juga sama-sama pernah bermain di Timnas negaranya. Ichaka Diarra, bermain untuk Timnas Mali.
“Pemain asal Afrika itu sudah datang di Malang. Dia berposisi sebagai stopper. Karakternya mirip seperti Pierre Njanka. Saya tahu persis, karena saya ikut mendatangkan ke Arema dulu,” kata Coach Gethuk.
Lantas, seperti apa karakter calon stopper asing Arema yang disebut-sebut mirip Pierre Njanka ini? Gethuk membeberkan dua kesamaan dari dua pemain yang sama-sama berasal dari negara Afrika itu.
Menurutnya, calon bek asing Arema ini, memiliki karakter penuh pengalaman internasional. Sama seperti Njanka, yang kenyang bermain untuk Timnas Kamerun. Bek tengah anyar Arema ini juga punya pengalaman bersama Timnas Mali.
“Selain punya pengalaman internasional bersama timnas negaranya, stopper asing ini juga punya karakter sebagai pemimpin. Seperti Njanka. Karena memang dia kapten juga di timnasnya. Tim kita butuh sosok yang seperti itu di lini belakang,” imbuhnya.
Gethuk tak memungkiri musim ini Arema ingin mengulang era juara ISL 2009-2010. Salah satunya dengan mendatangkan pemain asal Afrika dengan pengalaman dan karakter seperti Pierre Njanka.
“Memang, ada keinginan ke arah sana. Kita coba semaksimal mungkin, hal-hal yang bagus kita coba, kalau bagus kenapa tidak,” sebut Coach Gethuk, yang di era masih aktif sebagai pemain, berposisi sebagai striker ini. (*/ Ra Indrata)