Malang Post – Sebanyak 125 orang Kepala Desa (Kades) se Kabupaten Luwu Timur diajak belajar ke Kota Batu. Rombongan Kades itu diajak belajar di dua desa di Kota Batu oleh Bupati Luwu Timur, Budiman Hakim Andi Baso. Dua desa yang jadi tempat pembelajaran itu adalah Desa Oro-oro Ombo dan Sidomulyo.
Dipilihnya dua desa yang berada di Kecamatan Batu ini bukan tanpa sebab. Dimana pada tahun 2022 kemarin, dua desa itu berhasil masuk 10 besar nasional dalam Indeks Desa Membangun (IDM) tertinggi. Dua desa tersebut dinilai telah memenuhi sebagai desa berbasis Sustainable Development Goals (SDGs), atau tujuan pembangunan berkelanjutan
Rombongan Kades dari Kabupaten Luwu Timur itu diterima langsung oleh Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai dan Ketua APEL Kota Batu, Wiweko di Graha Pancasila, Balai Kota Among Tani. Sebelum melakukan pembelajaran di Desa Oro-oro Ombo dan Sidomulyo.
“Terima kasih atas kedatangan rombongan Kades dari Kabupaten Luwu Timur, yang akan berkunjung ke Desa Oro-oro Ombo dan Sidomulyo. Dimana Desa Oro-oro Ombo merupakan peringkat dua nasional IDM tertinggi tahun 2022. Sedangkan Desa Sidomulyo berada di peringkat ke empat nasional IDM tertinggi 2022,” jelas Aries, Minggu (28/5/2023).
Dengan adanya latar belakang tersebut, menurut Aries pilihan 125 orang Kades dari Kabupaten Luwu Timur untuk belajar di dua desa tersebut sangat tepat. Mereka bisa meniru dan menyerap apa yang telah dilakukan dua desa tersebut. Untuk diimplementasikan di desa-desa yang ada di kabupaten itu.
Lebih lanjut, dia juga menyampaikan, banyak potensi yang dimiliki dua desa tersebut. Diantaranya seperti pertanian bunga, kemudian pemanfaatan aset desa yang bekerjasama dengan pihak ketiga. Guna memaksimalkan pendapatan asli desa (PADes).
“Semoga nantinya apa yang telah didapati dari dua desa yang punya potensi besar. Dapat dimanfaatkan dengan baik. Sehingga ilmu yang didapat bisa ditetapkan di masing-masing desa oleh para Kades Luwu Timur,” harap Aries.
Sementara itu, Bupati Budiman Hakim Andi Baso mengatakan, kedatangannya ke Kota Batu dengan membawa 125 orang Kades, bertujuan untuk melakukan pembelajaran di daerah lain. Sehingga para Kades Luwu Timur, punya pengalaman baru dan bisa ditetapkan di wilayahnya.
“Jika hanya berdiam diri dan tidak berkunjung ke luar daerah. Maka tidak bisa meniru sesuatu yang baik dari daerah lain,” tegasnya.
“Karena itu, saya sangat berterimakasih kepada Bapak Pj Wali Kota Batu yang telah menjamu kami dengan baik. Dari Kota Batu kami banyak belajar, semoga nanti ada yang bisa diterapkan di wilayah kami,” imbuh Budiman.
Sementara itu, Wiweko menambahkan, Desa Oro-oro Ombo dan Sidomulyo bisa masuk 10 desa di Indonesia dengan IDM tertinggi berbasis SDGs setelah melewati proses penilaian dari Kementerian Desa. Mulai dari jarak dan fasilitas pelayanan kesehatan hingga layanan pendidikan bagi masyarakat setempat.
“Termasuk dalam pelayanan publik, menjadi pointer dalam IDM tersebut. Juga kepuasan publik dalam pelayanan pemerintah dan pelayanan kesehatan menjadi instrumen dalam penilaian IDM,” katanya.
Wiweko menilai, dari hasil pendataan itu ada kepuasan dari masyarakat, khususnya dalam pelayanan kesehatan. Kemudian dalam pelayanan pendidikan untuk masyarakat. Dari sisi ekonomi masyarakat, terdapat pembinaan para pelaku usaha UMKM untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Dengan proses pemutakhiran data IDM berbasis SDGs, telah melewati proses penyuluhan dan tanggap bencana dengan melibatkan masyarakat.
“Kemudian terpenuhinya kesehatan balita serta banyaknya masyarakat yang sudah memiliki jaminan kesehatan melalui program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial,” tandasnya. (Ananto Wibowo)