
Malang Post – Kuasa Hukum dari 12 pedagang, sekaligus pemilik akta jual beli (AJB). Berupa tanah dan bangunan di Malang Plaza. Mendesak PT Hakim Sentausa, selaku pemilik aset di Malang Plaza sebesar 30 persen. Harus bisa memberi penjelasan dan kepastian, paling lambat 10 Juni 2023.
Tenggat waktu itu diberikan, setelah PT Hakim Sentausa, menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS-LB), pada 7 Juni 2023.
Para kuasa hukum yang terdiri dari Gunadi Handoko and partner. Ditambah Malvin and William Law Office. Dalam pertemuan bersama PT Hakim Sentausa. Meminta kejelasan status dari kepemilikan tanah dan bangunan, yang ada di Malang Plaza.
“Terutama menyangkut ganti rugi dari PT Hakim Sentausa. Pasca terjadinya kebakaran di Malang Plaza, pada 2 Mei 2023 lalu. Hingga menimbulkan dampak hukum maupun kerugian ekonomi,” tutur dia.
Pertemuan Kamis (25/05/2023) bersama PT Hakim Sentausa, lanjut Gunadi, bukan atas nama Dirut PT Hakim Sentausa. Tapi sebagai pemegang 225 lembar saham di PT Hakim Sentausa. Yakni Yudo Sutanto Nyoo, yang didampingi kuasa hukumnya, Ridwan Rahmat.
“Pak Yudo karena tidak bisa mewakili badan hukum dari PT Hakim Sentausa, beliau menunjuk kuasa hukum. Sehingga pertemuan tadi sebatas menerima atau menampung usulan dari kita,” tambahnya.
Namun demikian, kata lawyer senior ini, Yudo dalam statement-nya saat pertemuan tadi. Akan memberikan apa yang menjadi haknya (diakomodir), bagi pemilik AJB di Malang Plaza.
“Yang kedua disampaikan Pak Yudo, masih akan menggelar RUPSLB. Karena akan ada pergantian pengurus dan struktur organisasi baru di PT Hakim Sentausa,” bebernya.
Untuk itu, sambungnya lagi, karena hal-hal tersebut, PT Hakim Sentausa tidak berani menyampaikan apa-apa. Utamanya dalam mengambil sikap dan keputusan penting.
“Namun begitu, paling lambat pada 10 Juni 2023. Mereka sudah harus memberikan jawaban dan kepastiannya. Baik mengenai status kepemilikan lahan dan bangunan, maupun terkait ganti ruginya atau hal lainnya,” cetusnya.
Kendati dalam pertemuan tersebut, belum ada satu kepastian dan kesepakatan. Menurutnya, setidaknya ini sudah mengarah kejelasan secara awal. Selangkah lebih maju, selanjutnya diupayakan hingga menyelesaikan tanggungjawabnya.
“Untuk saat ini, kami belum mengarah secara detail. Perihal ganti ruginya berapa yang akan disampaikan. Termasuk, kepastian kepemilikan tanah dan bangunan. Ke depannya juga harus jelas,” imbuhnya.
Ditempat yang sama, kuasa hukum PT Hakim Sentausa, Ridwan Rahmat menyampaikan, hasil pertemuan tersebut, masih akan ada pertemuan selanjutnya. Untuk sementara waktu, pihaknya masih menyamakan pemikiran.
“Kami masih akan menyelesaikan tugas internal, 7 Juni 2023. Baru akan ada pertemuan kembali dengan pihak Pak Gunadi. Pada intinya, kita tetap beritikad baik dan akan menyelesaikannya,” ujar Ridwan.
Pada persoalan yang ada, akibat dampak dari kebakaran. Ridwan menukaskan, akan diselesaikan secara keseluruhan. Namun tenggat waktunya, belum bisa memastikan.
“Masih ada waktu panjang dalam menyelesaikannya. Harapannya, permasalahan ini tidak sampai ke ranah hukum. Pembahasan saat ini masih belum mengarah ke pokok permasalahannya,” ungkapnya. (Iwan – Ra Indrata)