Malang Post – Tampaknya tinggalan dari era Presiden Klub Arema FC, Gilang Widya Pramana atau Juragan 99, masih tetap diberlakukan. Meski formasi manajemen tim sudah berubah.
Salah satunya adalah klausul kontrak yang harus dipatuhi pelatih Arema FC. Yakni jika tiga kali beruntun, Arema FC tidak bisa meraih kemenangan, maka si pelatih harus siap mundur tanpa diminta.
Hal itu dibenarkan Manager Tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas. Dia menilai, klausul kontrak itu masih layak digunakan di Liga 1 musim 2023-2024 mendatang. Karenanya, klausul ini masih diberlakukan untuk duet Joko ‘Gethuk’ Susilo dan I Putu Gede Swisantoso.
“Klausul kontrak untuk staf kepelatihan, masih sama seperti musim kemarin. Kalau kemarin kan kalah tiga kali berturut-turut harus mundur tanpa diminta. Itu masih berlaku,” kata Wiebie.
Karenanya, mantan Direktur Keuangan PSMS Medan ini meminta kepada pelatih dan pemain Arema, prestasi menjadi target utama klub musim ini.
Musim lalu, dengan target juara, ternyata Arema hanya finish di posisi 12 klasemen akhir. Raihan itu menurun drastis jika dibandingkan dengan musim sebelumnya di mana Arema bisa menduduki peringkat 4.
“Prestasi menjadi target kami di musim ini. Sudah kami tekankan kepada pelatih dan pemain Arema, bahwa musim ini kita harus meraih prestasi,” sebutnya.
Sebagai kompensasinya, manajemen berkomitmen mendatangkan pemain-pemain berkualitas dan sesuai keinginan tim kepelatihan. Bahkan dirinya memastikan manajemen tidak mencampuri program kepelatihan bagi tim.
“Saya sebagai manajer, tidak mau mempengaruhi pelatih. Tipe saya bukan seperti itu, programnya apa, nanti kita akan ikuti,” ujarnya.
Saat ini manajemen, dikatakan Wibie, bekerjasama dengan tim pelatih Arema FC sedang bekerja keras untuk memastikan skuad Singo Edan, memiliki komposisi pemain yang memadai. Untuk menghadapi pertandingan demi pertandingan pada kompetisi Liga 1 musim 2023-2024.
“Sekarang ini kita kerja keras. Kita pasti datangkan pemain yang terbaik. Misal di luar berbicara, ada pemain yang datang dari Liga 2, kita juga tidak sembarangan, tapi yang terbaik,” jelasnya.
Jelang Liga 1 musim 2023 – 2024 sendiri, Arema FC teleh resmi memperkenalkan enam pemain lokal barunya. Enam pemain itu adalah Flabio Soares, Hamdi Sula, Samuel Balinsa, Rifad Marabessy, Rendra Teddy dan Fardan Harahap.
Saat ini, Arema FC tengah berbenah menjelang bergulirnya kompetisi Liga 1 2023-2024. Skuad Singo Edan juga sudah melakukan tes kondisi kebugaran fisik sebagai salah satu upaya mempersiapkan diri menghadapi kompetisi.
Hanya saja, pelatih Arema FC, I Putu Gede Swisantoso, juga punya penilaian berbeda. Terhadap pemain dengan nama besar.
Menurutnya, dengan nama besar pemain, tak menjamin secara otomatis akan menghadirkan suporter Arema ke stadion dalam laga kandang.
Nama-nama pemain yang sudah diperkenalkan Arema di bursa transfer pemain kali ini didominasi para pemain dari klub Liga 2. Hanya ada satu pemain lokal dari klub Liga 1, yakni Rifad Marasabessy (Borneo FC).
Putu Gede menegaskan, untuk perekrutan pemain, pihaknya memang tak terlalu mementingkan pemain dengan nama besar.
Yang jadi prioritasnya adalah pemain-pemain potensial yang punya kualitas dan mau bekerja keras di lapangan.
“Sekarang, siapa sih pemain dengan nama besar yang bisa mendatangkan suporter ke stadion?” tanya Putu.
Putu Gede berencana mendatangkan pemain-pemain asing berkualitas di atas rata-rata. Disinyalir kekuatan Arema musim depan akan banyak bertumpu pada kehadiran mereka.
Meski tak mendatangkan pemain-pemain lokal ternama, Arema masih tetap diperkuat deretan pemain dengan nama besar sisa-sia musim sebelumnya. Sebut saja Evan Dimas, Bagas Adi, Johan Farizi, Dedik Setiawan, Dendi Santoso, dan sebagainya. (*/ Ra Indrata)