Malang Post – Operator kompetisi Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB), telah membuat format baru. Untuk Liga Indonesia musim 2023/2024. Dalam format tersebut, kompetisi tertinggi di Indonesia ini, bakal ada dua babak. Yakni Reguler Series dan Championship Series.
Kompetisi ini pun akan berjalan dalam waktu cukup panjang. Dalam rencananya, PSSI maupun LIB mencanangkan babak reguler dengan 34 pekan berlangsung selama 10 bulan. Sejak Juli 2023 hingga April 2024. Sedang Championship Series akan dimulai pada Mei 2024.
Termasuk di sektor pemain asing, juga ada perubahan. Kali ini jumlahnya 5+1. Berbeda dengan kompetisi sebelumnya 3+1. Dengan setiap pertandingan, memainkan satu pemain U-23. Minimal untuk 45 menit babak pertama.
Arema FC sendiri menyambut antusias, perihal format baru yang akan diterapkan PSSI maupun Liga Indonesia Baru (LIB). Untuk kompetisi Liga Indonesia musim 2023/2024.
Sebelumnya kompetisi Liga 1, menerapkan sistem kompetisi penuh berupa home away. Dengan tim yang finis pertama pada pekan ke-34, otomatis menjadi juara.
Namun untuk musim ini, sistem itu diterapkan pada babak reguler. Sementara penentuan tim mana yang juara, harus melalui babak championship alias 4 besar. Yaitu 4 tim teratas pada babak reguler, akan saling bertemu dengan sistem knock-out berupa home away juga. Situasi ini mirip semifinal dan final sebuah turnamen.
Pelatih Arema FC, I Putu Gede lantas menilai, format baru kompetisi Liga Indonesia nanti secara umum akan membuat lebih kompetitif. Karena penentuan juara ditempuh dengan sistem ketat.
“Format ini membuat tim yang finis di posisi pertama pada akhir musim, tidak langsung menjadi juara. Poinnya disitu.” “Babak reguler memberi 34 kali pertandingan. Ditambah saat babak championship, akan lebih banyak pertandingan lagi,” kata Putu Gede.
Puluhan tahun berpengalaman sebagai pesepakbola, Putu Gede jelas mengerti maksud dan tujuan dari penerapan format baru pada kompetisi.
Yang jelas, aturan ini akan menguntungkan semua pihak. Baik penyelenggara kompetisi, pihak sponsor hingga klub kontestannya.
“Tentunya berujung pada kualitas (kompetisi) lebih baik. Dari sponsor juga, broadcaster juga pasti lebih menjual,” tandas eks Pelatih Perseru Serui tersebut.
Format baru Liga Indonesia dengan dua babak, yakni reguler dan championship, lantas membuat kompetisi akan berjalan dalam waktu cukup panjang. Dalam rencananya, PSSI maupun LIB mencanangkan babak reguler dengan 34 pekan berlangsung selama 10 bulan, sejak Juli 2023 hingga April 2024.
Sementara babak championship yang sekaligus akan menentukan juara, rencananya bakal berlangsung selama bulan Mei 2024 mendatang. Secara total, kompetisi Liga Indonesia akan berjalan selama 11 bulan non stop.
Situasi ini lantas membuat Arema FC wajib menyiapkan langkah antisipasi. Yang paling utama, tentu adalah memenuhi kuota pemain sesuai kebutuhan tim. Terlebih, ada aturan juga untuk wajib memiliki pemain usia muda.
“Kalau melihat regulasi, maksimal 35 pemain. Tapi sepertinya kami butuh 28 sampai 30 pemain saja,” ujarnya.
“Asalkan, kompetisi EPA (Elite Pro Academy) U-20 berjalan. Nantinya kami bisa ambil dari situ,” imbuh kapten tim Arema Malang di era Liga Indonesia itu.
Sedangkan untuk regulasi pemain, Arema FC wajib memiliki pemain U-23 dan menurunkan mereka minimal selama satu babak atau 45 menit.
“Bagusnya, mereka harus bermain. Tidak seperti (Regulasi Liga 1 2017) dulu, sekedar formalitas,” beber pelatih yang sedang menempuh lisensi AFC Pro tersebut.
“Yang penting saat ini adalah bagaimana EPA U-20 bisa berjalan. Itu bisa membuat setiap tim leluasa menambah pemain muda,” sebut pria kelahiran Denpasar ini. (*/ Ra Indrata)