Malang Post – Skuad Arema FC hampir separuh adalah skuad lokal musim lalu. Sisanya merupakan pemain-pemain wajah baru, yang direkrut sesuai kebutuhan tim.
Untuk menyongsong kompetisi Liga 1 musim 2023-2024. Pada Jumat (12/5/2023) kemarin, ada enam pemain lokal, yang telah resmi teken kontrak. Bersama Manajer Tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas di markas Singo Edan.
Mereka adalah, Flabio Soares eks Putra Delta Sidoarjo; Rendra Teddy eks Putra Delta Sidoarjo; Hamdi Sula dan Fardan Harapan eks PSMS Medan, Samuel Balinsa eks Persewar Waropen dan Rifad Marabessy eks Borneo FC Samarinda.
Pelatih Arema FC, I Putu Gede Swisantoso mengatakan, untuk komposisi pemain lokal, kemungkinan dia akan mendatang sekitar empat pemain lagi.
Meski telah mendatangkan banyak pemain anyar, namun Putu Gede menyebut bahwa Arema FC masih membutuhkan tambahan amunisi lagi.
Disebutkan, bahwa semua posisi masih membutuhkan tambahan tenaga baru, kecuali posisi full back yang menurutnya sudah cukup.
Dikatakan untuk full back, Arema FC telah memiliki lima pemain dengan kualitas yang sama.
“Posisi yang lain mungkin kita masih cari, terutama yang lokal untuk back up supaya kedalaman skuad terjaga,” katanya.
Mantan pelatih PSS Sleman ini, akan mencari pemain multifungsi yang bisa dimainkan lebih dari satu posisi.
“Kita mencari yang multifungsi, agar efisien juga. Kita masih mencari juga. Ada yang sudah hampir memenuhi kebutuhan juga, tapi masih proses,” kata Putu.
Ditambahkan, secara khusus dia belum bisa melihat kekurangan tim secara spesifik. Sebab, selama ini Arema FC hanya melakukan latihan rutin saja. Dia baru bisa mengukur kekurangan dan kelebihan tim, saat Arema FC menggelar ujicoba dengan tim selevel.
“Kalau kita lihat persiapan, Juni itu banyak match (uji coba). Baru kita tahu sejauh mana tim ini, kekurangannya apa. Kalau saat ini, hanya terlihat per posisi saja,” ujar Putu.
Pelatih yang di era menjadi pemain berposisi sebagai gelandang ini, memang merencanakan sejumlah agenda ujicoba pada Juni 2023 mendatang.
Ada sejumlah tim yang bakal menjadi lawan tanding Singo Edan. Saat ini tim sedang fokus melakukan latihan baik fisik maupun taktik untuk menemukan keserasian. “Tapi kalau setelah ada uji coba dengan tim yang memiliki kualitas sama, baru kita tahu sejauh mana tim ini.”
“Rencana uji coba mungkin Juni. Rata-rata pre season Juni. Karena tim juga baru banyak bulan ini (berlatih). Saya belum tahu akan uji coba dengan tim mana,” tutur Putu.
Sementara itu pada latihan rutin Jumat (12/5/2023) lalu di Stadion Gajayana, Dendi Santoso dkk tampak mengenakan jersey latihan baru. Bagian atas berwarna merah dengan garis hitam. Kemudian dipadu dengan celana hitam.
Bisa dibilang baru kali ini Arema FC menggenakan jersey latihan yang membuat gagal fokus. Coraknya mirip AC Milan atau Persipura Jayapura.
Tak sedikit awak media yang heran dengan jersey latihan baru ini. Karena jarang Arema menggunakan seragam latihan seperti ini.
Biasanya, Singo Edan menggunakan seragam latihan tidak bermotif. Hanya desain satu warna antara jersey dan celana. Baik itu warna merah, biru, kuning atau hitam.
Jadi, tidak ada paten warna dalam seragam latihan. Kecuali jersey utama, Arema FC identik dengan warna biru.
“Kami hanya ingin lebih fresh saja,” kata Tjiptadi Purnomo, Manajer SEA, apparel milik Arema FC.
Lebih lanjut, dia menampik jika desain yang dipakai terinspirasi dari klub lain. Baik itu AC Milan atau lainnya.
“Inspirasinya tidak mengambil dari klub lain. Hanya ingin lebih fresh saja. Ada juga jersey latihan warna lain yang motifnya sama,” sambungnya.
Selain warna merah kombinasi hitam, ada jersey latihan lain berwarna biru kombinasi hitam. Tapi seragam itu belum digunakan. Kabarnya, jersey latihan tersebut mirip dengan Inter Milan. Sehingga dua jersey latihan Arema menyerupai seragam dua klub besar di Milan, Italia. (*/ Ra Indrata)