Malang Post – Pendaftaran Bacaleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Batu, bisa jadi yang paling menarik. Bak seperti karnaval, mereka menampilkan berbagai kesenian daerah untuk hiburan masyarakat. Sembari mengarak 30 Bacalegnya untuk didaftarkan ke KPU Kota Batu.
Berbagai macam kesenian itu diantaranya seperti Hadrah, Reog Ponorogo, Capolokan, Jaran Kepang, Pencak Silat dan Bantengan. Saat pendaftaran, para Bacaleg PKS turut berjalan kaki bersama para seniman yang tengah menampilkan aksinya.
Ketua DPD PKS Kota Batu, Ady Sayoga menyatakan, PKS Kota Batu telah mendaftarkan para Bacaleg DPRD Kota Batu untuk Pemilu 2024. Berdasarkan hasil verifikasi berkas telah diterima dengan lengkap dan benar oleh KPU Kota Batu.
“Kami melakukan pendaftaran 100 persen Bacaleg. Setiap dapil terpenuhi. Dengan jumlah total Bacaleg yang kami daftarkan sebanyak 30 orang,” ujar Yoyok sapaan akrabnya,” Jum’at (12/5/2023).
Dari jumlah Bacaleg yang didaftarkan itu, dia menyebutkan jika sudah mewakili 30 persen keikutsertaan perempuan. Bahkan di setiap dapilnya, keterwakilan perempuan mencapai 40 persen.
Lebih lanjut, dari 30 Bacaleg yang didaftarkan. Komposisinya sebagian besar masih didominasi oleh wajah lama. Terutama untuk empat incumbent yang saat ini menduduki kursi DPRD Kota Batu. Semuanya kembali didaftarkan lagi sebagai Bacaleg.
“Untuk target, kami ingin mengamankan terlebih dahulu empat kursi yang dimiliki saat ini. Kemudian baru menambah lagi dapil yang masih kosong. Namun untuk target tingginya, kami berharap PKS bisa mendapatkan tiket sendiri untuk maju ke pencalonan Wali Kota Batu,” tegasnya.
Selain menampilkan jajaran wajah lama. Untuk komposisi Bacaleg PKS, turut didaftarkan juga Bacaleg dari kaum milenial. Total ada sekitar 13 wajah baru. Dimana usianya rata-rata masih dibawah 30 tahun.
Disisi lain, dengan ditampilkannya beragam kesenian tersebut. Pihaknya berkeinginan untuk turut memberdayakan kebudayaan daerah.
“Ini sebagai wujud PKS untuk turut serta memberdayakan kebudayaan daerah. Karena untuk melakukan hal tersebut, tidak bisa berjalan sendiri. Namun harus terus berkolaborasi,” jelasnya.
Pihaknya juga mengajak seluruh stakeholder, mulai dari KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara Pemilu serta partai politik lainnya. Untuk mensukseskan gelaran pesta demokrasi pada tahun 2024 mendatang. Sehingga jalanan Pemilu bisa sesuai asas luberjurdil. (Ananto Wibowo)