Malang Post – Ketua Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah (BAN S/M) Jawa Timur, Dr Rudy Winarko menyatakan, sasaran penilaian akreditasi S/M pada 2023 ini tercatat sebanyak 11.733 lembaga se Jatim.
“Di Jawa Timur ada lebih dari 11 ribu lembaga sekolah/madrasah yang merupakan sasaran akreditasi. Sebagian besar, akreditasi ulang. Dan, sejumlah 1.300 harus dilakukan visitasi tim asesor di tahun ini,” terang Rudy Winarko, dikonfirmasi, Rabu (10/5/2023).
Sisanya, lanjut Rudy, sejumlah 10.433 S/M diaudit berdasar dashboard monitoring untuk mendapatkan perpanjangan otomasi.
Ia lalu mengingatkan, agar sekolah/madrasah yang habis masa akreditasinya tahun ini mempersiapkan diri jauh-jauh hari. Salah satunya, harus mengisi DIA (Daftar Isian Akreditasi) dan unggah dokumen pada Sispena sesuai ketentuan.
“Apabila tidak mengisi, maka sertifikat akan dicabut karena dianggap kedaluwarsa,” demikian Rudy mewanti-wanti.
Lembaga yang akan divisitasi, lanjutnya, harus ada kesiapan, karena akreditasi tahun ini juga dilakukan secara luring.
“Sebelum itu, pastikan semua instrumen akreditasi terisi dan terkirim ke Sispena,” imbaunya.
Menurut Rudy, yang berbeda pada akreditasi tahun ini, tidak ada lagi penilaian standar sarpras. Karena itu, lanjutnya, yang terpenting bagaimana bisa memaksimalkan sarana prasarana yang ada untuk pembelajaran.
“Dengan fasilitas sarpras yang ada, atau bahkan tidak ada sarana pun, guru bisa kreatif dan berinovasi membuat sendiri untuk media pembelajarannya. Ini yang nantinya mendapatkan bobot penilaian tinggi,” tandas dosen Pascasarjana Universitas Wijaya Putra Surabaya ini.
Menurutnya, nilai nilai akreditasi A tertinggi selama ini memang 65. Selebihnya, untuk bisa mencapai skor 96 ke atas sangat berat.
Sebelumnya, didapati hasil akreditasi sekolah di Kabupaten Malang tercatat sebanyak 10 sekolah terakreditasi A. Sejumlah sekolah tersebut dilakukan penilaian akreditasi sebelumnya, yakni akhir 2022.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Dr Suwadji MM, menyatakan apresiasinya atas capaian peningkatan mutu pendidikan di lingkup pendidikan tersebut.
“Alhamdulillah, Saya apresiasi prestasi (akreditasi) tersebut. Ini semua tentu berkat kerja keras semua pihak, mulai Dinas Pendidikan, pengawas sekolah, terlebih lembaga satuan pendidikan sendiri,” ungkap Suwadji.
Nilai akreditasi terbaik ini, menurutnya juga menunjukkan bahwa intervensi dalam pengelolaan pendidikan dasar di Kabupaten Malang dapat dikatakan berhasil, terutama dalam peningkatan mutu layanan pendidikan.
Suwadji juga berharap, ke depan predikat akreditasi serta proses asesmen terhadap mutu layanan pendidikan terus ditingkatkan, sesuai dengan standarisasi berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
Menurutnya, keberhasilan akreditasi untuk Kabupaten Malang juga sudah diraih pada jenjang PAUD. Kabupaten Malang tercatat dengan capaian hasil akreditasi terbanyak di Jatim tahun 2022, yakni sebanyak 830 lembaga berhasil diakreditasi minimal B. (Choirul Amin)