Malang Post – Indeks literasi digital tahun 2022 Indonesia berada di angka 3,54. Angka tersebut berada dalam kategori sedang. Artinya masih perlu ada peningkatan indeks literasi digital, sebab masih tertinggal dengan negara lain.
Untuk mendompleng indeks literasi digital. Pemerintah membuat sebuah program literasi digital. Di Kota Batu, sasaran utama yang dituju adalah para pelajar. Guna mewujudkan Batu Makin Cakap Digital.
Langkah pertama untuk mewujudkan hal tersebut, salah satunya melalui sebuah program web minar, yang dilakukan secara daring dan langsung di SMPN 3 Kota Batu, Selasa (9/5). Mengusung tema teknologi untuk mendukung proses belajar dan mengajar.
Project Manager Literasi Digital Segmentasi Pendidikan Wilayah Jatim, Amir Alkatiri menyatakan, program tersebut berasal dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Di Kota Batu, program literasi digital telah terlaksana.
“Program ini sesuai arahan Presiden RI. Bahwa infrastruktur untuk internet sudah cukup baik. Dari populasi masyarakat Indonesia, 77 persennya sudah memiliki akses internet,” ujar Amir.
Sedangkan untuk pengguna aktif media sosial, saat ini sudah tembus 60 persen. Melalui program literasi digital. Pihaknya ingi membangun SDM yang mumpuni. Artinya dari jumlah pengguna internet dan sosial media yang cukup besar tersebut. Perlu diimbangi dengan SDM yang mumpuni.
“Program ini bertujuan untuk mengimbangi pengguna internet yang jumlahnya cukup besar. Supaya lebih cakap dan kreatif dalam menggunakan internet. Kemudian dapat menghindari hal negatif dan lebih banyak memanfaatkan internet ke sisi positif,” katanya.
Menurut Amir, arus dunia digital saat ini susah tidak bisa dibantah dan dihindari. Arusnya sudah sangat deras, begitupun dengan perkembangannya. Oleh karena itu, mau tidak mau harus mengikuti. Sebab jika tidak mengikuti perkembangan akan semakin tertinggal.
Dia juga mengungkapkan, hal negatif dalam internet sangat banyak. Mulai dari penipuan online, berita hoax, porno grafi dan masih banyak lainnya. Hal-hal negatif itu sangat perlu untuk dihindari.
“Melalui literasi digital, kami berupaya agar masyarakat Indonesia bisa lebih cakap dalam menggunakan internet dan media sosial,” ujarnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai yang menjadi keynote speaker dalam program web minar literasi digital, yang diikuti para pelajar di Kota Batu dan Jatim tersebut menyampaikan, digitalisasi sudah masuk ke sekolah-sekolah. Selain itu juga sudah masuk ke dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat.
“Maka mau tidak mau, pemerintah baik pusat maupun daerah. Harus mengembangkan literasi digital lebih masif ke sekolah-sekolah. Sehingga para pelajar lebih cakap di dunia digital,” ujarnya.
Lebih cakap itu berarti para pelajar bisa lebih bijak dalam menggunakan media digital. Sedangkan peran pemerintah, harus bisa mensosialisasikan dengan baik kepada anak-anak didik. Sehingga dapat menjadi ilmu yang baik bukan negatif.
“Melalui kegiatan ini, merupakan sebuah upaya untuk menyikapi digitalisasi. Agar anak-anak bisa berkegiatan positif. Dunia digital patut diwaspadai. Karena digitalisasi berada dalam genggaman kita,” tutur dia.
Melalui literasi digital, pihaknya berharap dapat membuat pelajar lebih bijak berdigitalisasi. Tidak menggunakan internet untuk mengakses konten negatif. Tetapi digunakan mengakses konten positif untuk mencari ilmu.
“Dengan adanya digitalisasi, kami berharap anak didik lebih berakhlaq. Dengan memanfaatkan digitalisasi dengan sebaik-baiknya,” tutup Aries. (Ananto Wibowo)